Home / Daerah / Rute Menantang, Biosferun 2025 Sajikan Keindahan Kawasan Menoreh

Rute Menantang, Biosferun 2025 Sajikan Keindahan Kawasan Menoreh

Kulon Progo (19/10/2025) REDAKSI17.COM – Biosferun 2025 bukan sekadar ajang kompetisi dengan rute yang menantang, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan sport tourism yang menampilkan keindahan alam serta kekayaan budaya di kawasan Cagar Biosfer Menoreh. Ajang ini turut menarik perhatian pecinta olahraga lari lintas alam dari berbagai penjuru dunia.

Berlokasi di Desa Pagerharjo, Kulon Progo, Yogyakarta, Minggu (19/10) kegiatan ini berlangsung meriah, diikuti oleh 1.017 pelari dari dalam dan luar negeri, seperti Jerman, Prancis, Rusia, Filipina, Kolombia, Belanda, dan sejumlah negara lainnya. Serta, Biosferun 2025 menyediakan tiga kategori lomba, yaitu 7K, 15K, dan 30K.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, turut hadir sejak pagi hari untuk memberikan semangat kepada para peserta. Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan berharap seluruh pelari dapat menikmati lomba dengan penuh semangat, tanpa melupakan kondisi tubuh.

“Selamat bertanding, semoga selamat sampai di finish nanti. Sesuaikan dengan kemampuan semuanya, jangan dipaksa,” ujarnya saat melepas peserta kategori 15K.

Sementara itu, Asisten Deputi Event Nasional Kementerian Pariwisata RI, Ni Komang Ayu Astiti, juga memberikan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Biosferun 2025. Ia menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan sportivitas selama perlombaan.

“Semoga peserta dapat start dan finish dengan selamat serta sehat. Memenuhi jalur-jalur yang telah ditentukan, jadi teman-teman tolong ikuti aturan dengan melewati jalur yang telah ditentukan,” ujarnya.

Di sisi lain, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Agustin Pareanginangin, menuturkan bahwa kegiatan ini turut melibatkan desa wisata dan UMKM lokal, yang sekaligus dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. “Event ini sejalan dengan misi kami untuk mengembangkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” tambahnya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi upaya memperlihatkan potensi kawasan Cagar Biosfer yang tidak hanya bernilai ekologis, tetapi juga memiliki manfaat ekonomi. “Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menunjukan bahwa kawasan Cagar Biosfer bukan hanya warisan alam, tetapi juga ruang hidup yang memberi manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” jelasnya.

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *