Home / Ekobis / Saham BNI Cetak Rekor Lagi, Ditutup Kuat di Level Rp 6.025

Saham BNI Cetak Rekor Lagi, Ditutup Kuat di Level Rp 6.025

Saham BNI Cetak Rekor Lagi, Ditutup Kuat pada Level Rp 6.025

Jakarta – Emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau melonjak lalu kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya pada perdagangan Selasa (20/2/2024).

Hingga penutupan perdagangan hari ini, saham BBNI melonjak 2,55% ke posisi nilai Rp 6.025/unit. Pada posisi penutupan perdagangan hari ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) barunya pasca stock split. Adapun ATH terakhir BBNI dicetak pada perdagangan Kamis pekan lalu pada Rp 6.000/unit.

Investor masih cenderung merespons positif dari kinerja keuangan BBNI yang tersebut berhasil mencetak rekor pada 2023. Selain itu, penanam modal juga mengharapkan pembagian dividen BBNI untuk Tahun Buku 2023.

Sebelumnya, laba bersih BBNI pada 2023 mencapai Rp 20,9 triliun.Angka hal hal itu naik 14,2% secara tahunan. Laba perusahaan anak menyumbang Rp 419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusifee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% per tahun.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa laba perusahaan juga ditopang oleh pendapatan non-bunga. Sepanjang 2023 pos pendapatan ini naik 6,6% yoy menjadi Rp 21,47 triliun.

Bank pelat merah itu mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp695 triliun sepanjang tahun 2023, naik 7,6% yoy. Penyaluran kredit yang digunakan disebut terutama didorong oleh ekspansi di dalam tempat segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta juga BUMN, kredit konsumer, lalu perusahaan anak.

Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3% yoy, blue chip BUMN tumbuh 11,8% yoy, kredit konsumer tumbuh 13,6% yoy, serta perusahaan anak yang digunakan mana tumbuh 134% yoy.

Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, BNI juga telah dilakukan diimplementasikan menjaga kualitas portfolio kreditnya. Hal ini tercermin dari penurunan NPL pada posisi 2,14% kemudian rasio kredit dalam risiko atau loan at risk(LaR) turun jadi 12,9% dalam tahun 2023.

Seiring dengan kinerja keuangan BBRI dalam tempat 2023 yang dimaksud mencetak rekor, tentunya penanam modal mengharapkan pembagian dividen untuk Tahun Buku 2023 akan lebih besar tinggi baik.

Tidak lama lagi, BBNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), dalam dalam mana rencananya akan digelar pada awal Maret mendatang. Dalam RUPST ini pastinya akan dijelaskan terkait kebijakan dividen.

Direktur Human Capital & Compliance BBNI, Mucharom menyampaikan bahwa pada tahun ini, BBNI masih berupaya untuk memberikan imbal hasil yang digunakan dimaksud optimal bagi pemegang sahamnya. Adapun perkiraan dividen yang dimaksud akan dibagikan senilai Rp 169 per lembar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah barang jurnalistik merupakan pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tiada ada bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau berjualan barang atau sektor investasi modal terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang dimaksud timbul dari keputusan tersebut.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *