Jakarta,REDAKSI17.COM – PT Superbank Indonesia Tbk (SUPA) resmi melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Rabu (17/12/2025). Superbank tercatat sebagai emiten ke-26 yang melantai di pasar modal sepanjang tahun 2025.
Berdasarkan papan harga di BEI, saham Superbank naik hingga Auto Reject Atas (ARA) pada level Rp 790 per lembar. Saham SUPA naik 24,41% atau menguat 155 poin pada kiprah perdananya di bursa saham.
Superbank menawarkan 4,40 miliar saham biasa atau setara sekitar 13% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO. Dalam penawaran perdana ini, perseroan membanderol saham pada Rp 635 per saham, sehingga berhasil menghimpun dana segar sebesar 2,79 triliun dari aksi pencatatan saham perdana tersebut.
Aksi korporasi ini melibatkan empat sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, yakni PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas.
Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menjelaskan aksi korporasi ini bukan perjalanan akhir, melainkan perjalanan baru bisnis perseroan. Ia menjelaskan, saat ini Superbank memiliki nasabah sebanyak 5 juta sejak peluncuran aplikasi digital pada Juni 2024.
Pada proses pencatatan saham perdana, Superbank mencatat pemesanan saham lebih dari 1 juta pesanan. Menurutnya, hal ini menjadi bukti tingginya kepercayaan investor.
“Ini adalah rekor pesanan dari para investor yang ingin berpartisipasi dalam pencatatan saham SUPA. Saya merasa sangat beruntung, kan? Dan ini lagi-lagi soal tingkat kepercayaan dari semua investor ini yang ingin kita jaga, yang ingin kita pertahankan,” ungkap Tigor dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta, Rabu (17/12/2025).
Rencananya, 70% dana hasil IPO digunakan sebagai modal kerja untuk memperkuat penyaluran kredit pada segmen underbanked baik ritel dan UMKM, area yang menjadi fokus pertumbuhan utama Superbank.
Kemudian untuk 30% sisanya, dana IPO dialokasikan untuk belanja modal, termasuk pengembangan produk pendanaan dan pembiayaan, digital payment systems, infrastruktur teknologi informasi, penguatan sistem operasional, serta investasi jangka panjang di AI, data analytics, dan cybersecurity.





