Garut,REDAKSI17.COM — Dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan DPP PKS meluncurkan Potato Corner (Pojok Kentang) di kawasan Agrowisata Tepas Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Inisiatif ini menjadi langkah konkret PKS dalam mendorong hilirisasi komoditas kentang sebagai upaya peningkatan nilai tambah hasil pertanian lokal.
Ketua Majelis Syura PKS, Mohamad Sohibul Iman, menyampaikan bahwa peluncuran Potato Corner merupakan simbol keseriusan PKS dalam mengembangkan produk pertanian yang berdaya saing dan bernilai ekonomi tinggi.
“Kita ingin kentang menjadi salah satu unggulan untuk dilakukan hilirisasi dengan berbagai produk yang meningkatkan nilai tambah,” ujar Sohibul Iman saat peresmian, Selasa (21/10/2025).
Lebih lanjut, Sohibul Iman menjelaskan bahwa keberadaan Potato Corner tidak hanya berfungsi sebagai pusat olahan kentang, tetapi juga sebagai daya tarik wisata dan pemberdayaan masyarakat sekitar.
“Dengan cara seperti ini mudah-mudahan masyarakat di sini mau terlibat di dalam aktivitas bertani dan pengelolaan pangan,” tuturnya.
PKS, lanjut Sohibul Iman, akan terus melakukan advokasi dan pendampingan agar proses hilirisasi kentang di daerah tersebut dapat berjalan optimal.
“Kami tentu akan men-scanning, melihat berbagai bantuan yang mungkin bisa disalurkan di sini. Tentu ke depannya bukan hanya kentang saja, kita ingin produk-produk lain yang di sini bisa kita olah lebih jauh,” jelasnya.
Dari hasil dialog dan pengamatan langsung bersama kepala desa setempat, Sohibul Iman menegaskan bahwa akses pasar untuk petani kentang di Garut cukup terbuka, bahkan sudah ada perusahaan besar yang siap menjalin kerja sama dengan BUMDes dalam pemasaran produk olahan kentang.
“Tentu goals-nya adalah kesejahteraan masyarakat di sini. Karena dengan nilai tambah produksi berarti masyarakat yang terlibat semakin banyak,” pungkasnya.
Peluncuran Potato Corner menjadi bagian dari komitmen PKS untuk menghadirkan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan, di mana petani tidak hanya menjadi produsen bahan mentah, tetapi juga pelaku utama dalam rantai nilai produk pertanian.
