Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai perlindungan asuransi bagi saksi parpol yang dimaksud bertugas dalam pemilu.
Kepala Desa Bataan, Kecamatan Tenggarang, Hariyanto, mengungkapkan bahwa Samson, warga Dusun Plalangan, Jember, meninggal dunia pada Rabu, 14 Februari 2024, sekitar pukul 17.45 WIB, tak lama setelah waktu Magrib.
“Samson tiada mempunyai riwayat penyakit kronis, juga dia dikenal sebagai pekerja keras,” ujar Hariyanto, Jumat (16/2/2024).
Menurut laporan, Samson sudah merasa lemas sehari sebelum meninggal kemudian belum makan hingga sore hari. Tragisnya, ia ambruk sekitar 100 meter dari lokasi TPS dan juga meninggal dunia sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.
Kapolsek Tenggarang, Iptu Wahyu Utomo, membenarkan bahwa Samson tiba-tiba ambruk dan juga tidaklah sadarkan diri.
“Keluarga korban telah terjadi menerima kejadian ini dan juga menolak untuk dilaksanakan autopsi,” kata Iptu Wahyu.
Ketua DPC PAN Bondowoso, Malik Attamimi, membantah bahwa Samson merupakan saksi dari PAN Bondowoso. Namun, keterangan ini bertentangan dengan bukti surat mandat yang dimiliki oleh kepolisian.
Ketika ditanya mengenai perlindungan asuransi untuk saksi, Malik enggan memberikan penjelasan lebih lanjut lanjut.
Komisioner KPU Bondowoso, Sunfi Fahlawati, menyatakan bahwa tanggung jawab terhadap saksi pada TPS berada pada parpol masing-masing, bukan pada KPU.
“Menjadi kewenangan parpol sebab mereka yang mana mengutus saksi,” ucap Sunfi.
Insiden ini membuka kembali diskusi penting tentang perlunya perlindungan serta jaminan keselamatan bagi para saksi partai urusan politik yang tersebut bertugas dalam pemilu.
Masih belum jelas apakah Samson sudah terdaftar dalam program BPJS Tenagakerja atau mendapatkan asuransi lainnya, sebuah aspek penting yang mana seharusnya menjadi perhatian semua pihak terkait demi menghindari tragedi serupa di tempat masa depan.
Kontributor : Elizabeth Yati
