Sumatera,REDAKSI17.COM – Depohar 70. Satuan Pemeliharaan (Sathar) 72 Depohar 70 tengah melaksanakan persiapan intensif untuk mendukung misi kemanusiaan berupa Low Cost Low Altitude (LCLA) Airdrop dalam penanganan bencana alam di wilayah Sumatera. Sebanyak 100 payung utama dan 100 payung cadangan disiapkan secara teliti di Hanggar Sathar 72, Depohar 70, Margahayu, Bandung, pada Minggu (30/11/2025). Upaya ini merupakan bagian dari langkah cepat TNI AU dalam memastikan bantuan dapat segera menjangkau masyarakat terdampak.
Komandan Satuan Pemeliharaan (Dansathar) 72, Letkol Tek Rulli Lisdiyar, S.I.P., menjelaskan bahwa sistem LCLA Airdrop menjadi pilihan yang paling tepat dalam kondisi darurat seperti saat ini. Metode tersebut memungkinkan distribusi logistik dilakukan langsung ke titik-titik kritis yang sulit diakses, terutama ketika infrastruktur darat mengalami kerusakan atau tidak dapat dilalui oleh kendaraan bantuan.
Menurut Letkol Tek Rulli, penggunaan teknik airdrop berbiaya rendah ini memudahkan unsur penerbang dalam menjatuhkan paket bantuan secara akurat. Hal itu sangat membantu mempercepat proses evakuasi logistik kepada warga terdampak yang berada di daerah terisolir. “Dengan LCLA, paket bantuan dapat langsung jatuh pada lokasi yang dituju tanpa memerlukan landasan atau fasilitas khusus,” ujarnya.
Selain itu, seluruh proses pengecekan dan persiapan payung dilakukan dengan standar ketat sesuai prosedur keselamatan. Tim teknisi Sathar 72 berupaya memastikan setiap payung utama dan cadangan berada dalam kondisi terbaik untuk menjamin keberhasilan misi airdrop. Pemeriksaan meliputi ketahanan material, keutuhan tali, hingga uji lipat dan paket sistem.
Di hanggar, aktivitas tampak berjalan intens. Para teknisi bekerja dalam pembagian tugas yang terstruktur, mulai dari pengemasan, pengikatan, hingga tahap finalisasi. Meskipun jumlah peralatan yang dipersiapkan cukup besar, seluruh personel bekerja dengan penuh disiplin dan kehati-hatian mengingat misi ini berkaitan langsung dengan keselamatan masyarakat.
Letkol Tek Rulli menambahkan bahwa sinergi seluruh unsur pemeliharaan sangat berperan dalam keberhasilan misi kemanusiaan TNI AU. “Kami bekerja bukan hanya untuk memastikan kesiapan alat, tetapi juga membawa harapan bagi warga yang membutuhkan bantuan segera. Ini adalah bentuk pengabdian kami,” tegasnya.
Dengan selesainya rangkaian persiapan ini, bantuan diproyeksikan dapat segera dikirimkan melalui satuan udara yang telah ditunjuk. Kehadiran Depohar 70 melalui Sathar 72 menjadi bukti nyata kesiapan TNI Angkatan Udara dalam mendukung operasi kemanusiaan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat di daerah bencana.





