Willem Einthoven menemukan detak jantung dan menciptakan mesin yang dapat mengukur arus listrik yang dihasilkan jantung. Beratnya 600 pon.
Elektrokardiogram—yang secara informal disebut EKG atau EKG—mengukur gelombang listrik kecil yang dihasilkan jantung manusia. Elektrokardiogram telah digunakan selama lebih dari satu abad. Dan karena penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian saat ini, elektrokardiogram tetap menjadi salah satu tes yang paling umum digunakan dalam kedokteran modern.
Kelahiran EKG
Ilmuwan Belanda Willem Einthoven, peraih Nobel atas mahakarya teknologi medisnya, mengembangkan sejarah panjang pelacakan detak jantung yang dimulai pada akhir tahun 1700-an. Titik baliknya terjadi pada tahun 1872, ketika Gabriel Lippman menemukan alat yang disebut elektrometer kapiler, yang dapat mengukur perubahan tegangan pada permukaan tubuh yang dihasilkan oleh denyut jantung. AD Waller, dengan menggunakan penemuan Lippman, berhasil melakukan pengukuran detak jantung pertama pada tahun 1887.
Hal-hal yang tidak diperhitungkan oleh para pendahulu yang terhormat ini adalah inersia dan gesekan di dalam kapiler, sehingga rekaman mereka paling banter tidak sempurna. Willem Einthoven memperbaikinya mulai tahun 1901. Awalnya, ia menggunakan persamaan matematika untuk mengoreksi secara manual ketidaktepatan pada lembah dan puncak yang kini dikenal, yang terbentuk di atas kertas foto akibat pergerakan mesin. Dalam beberapa tahun, ia menyempurnakan proses tersebut dengan menciptakan galvanometer tali (di atas meja, di tengah), yang secara otomatis melakukan koreksi untuknya.
Tanpa Melewati Satu Ketukan Pun

Denyut listrik yang memicu kontraksi otot jantung—atau detak—dimulai dari bagian atas organ dan menyebar ke bawah. Einthoven memasang elektroda pada kedua lengan dan kaki kiri, sebuah pengaturan yang kemudian disebut segitiga Einthoven, untuk menangkap jalur arus listrik dari kuadran kanan atas ke kiri bawah. Elektroda pertama berupa bejana berisi larutan garam yang membasahi setiap bagian segitiga tersebut, yang berarti, singkatnya, pasien harus mencelupkan tangan dan kaki mereka ke dalam ember (lihat di atas).
Pertama kali digunakan untuk mempelajari aritmia, pada tahun 1909, EKG telah mendiagnosis detak jantung tidak teratur secara klinis. Setahun kemudian, EKG digunakan untuk menemukan pola plateau yang tinggi dan membulat yang mengindikasikan serangan jantung. Dalam dua dekade, EKG menjadi tes andalan untuk membedakan apakah nyeri dada berasal dari jantung atau tidak, dan apa sebenarnya yang terjadi di jantung yang menyebabkan nyeri tersebut.
Cambridge Scientific Instrument Company of London — didirikan pada tahun 1881 oleh putra bungsu Charles Darwin, Horace — membangun model meja pertama elektrokardiogram Einthoven pada tahun 1911 (di atas). Model tersebut beratnya mencapai 600 pon (280 kg) dan dioperasikan oleh lima orang.
Selama seabad terakhir, mesin tersebut telah kehilangan bobot yang cukup besar, tetapi tidak mengurangi bobot klinisnya. EKG modern mencatat berat hanya 8 pon dan tetap menjadi standar emas untuk selalu akurat.
Kami adalah penyedia alat kesehatan dan laboratorium,info lanjut hub 087849378899





