Styrofoam diciptakan pada tahun 1941 oleh Dow Chemical Company yang dikembangkan dari penemuan dasar polistirena oleh apoteker Jerman Eduard Simon pada tahun 1839. Penemuannya merupakan hasil coba-coba oleh Ray McIntire saat mencoba membuat karet baru dengan menggabungkan styrene dan isobutyne, yang secara tidak sengaja menghasilkan busa ringan yang tahan kelembapan. Penggunaan pertamanya adalah untuk sekoci penyelamat pada tahun 1942, dan kemudian dikembangkan untuk berbagai aplikasi seperti isolasi bangunan dan kemasan.
Garis waktu utama sejarah Styrofoam:
-
- 1839: Apoteker Jerman, Eduard Simon, secara tidak sengaja mengisolasi zat yang ia namakan styrene dari pohon sweet gum, meskipun ia tidak menyadari potensi komersialnya.
- Awal 1900-an: Kimiawan Jerman, Hermann Staudinger, meneliti penemuan Simon dan menyadari bahwa styrene adalah polimer (rantai molekul panjang).
- 1930-an: Perusahaan kimia Jerman, I.G. Farben, mulai memproduksi polistirena secara komersial untuk pembuatan sikat dan barang-barang rumah tangga.
- 1941: Dow Chemical Company di AS menemukan cara untuk membuat polistirena menjadi busa ringan melalui proses ekstrusi, yang kelak dikenal sebagai “Styrofoam”. Penemuan ini dilakukan oleh Ray McIntire setelah percobaan membuat karet baru.
- 1942: Salah satu penggunaan pertama Styrofoam adalah pada sekoci penyelamat untuk Penjaga Pantai AS.
- 1947: Dow Chemical mengajukan paten untuk adaptasi metode Munters guna menghasilkan polistirena busa sel tertutup dalam skala besar.
- 1954: Dow Chemical mengembangkan proses untuk membuat busa polistirena yang ringan dan tahan air untuk berbagai aplikasi.
- 1960-an: Perusahaan seperti Dart Manufacturing mulai menggunakan polistirena yang diperluas (EPS) untuk gelas sekali pakai dan kemasan makanan cepat saji.
Kami adalah penyedia alat kesehatan dan laboratorium,info lanjut hub 087849378899





