Yogyakarta (31/10/2024) REDAKSI17.COM – Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menegaskan, tenaga kerja DIY harus bisa selaras dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal ini juga telah selaras dengan arah transformasi sosial DIY, di mana penguatan dan pengembangan kurikulum pendidikan vokasi menjadi salah satu kebijakannya.
Hal ini diungkapkan Beny pada Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV) DIY di Ruang Radyosuyoso, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Kamis (31/10). Rakor ini dilakukan bertujuan untuk membangun kesepahaman dan komitmen bersama tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya sinergi dan kerjasama antar pihak yang dapat dilakukan sebagai bentuk optimalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Kondisi riilnya saat ini, tenaga kerja di DIY didominasi oleh lulusan sarjana. Tentunya harus kita carikan solusi bagaimana agar tenaga kerja ini bisa terserap penuh oleh dunia usaha dan industri. Dan salah satu caranya ialah dengan merevitalisasi pendidikan vokasi kita,” ujarnya.
Mengangkat tema ‘Memperkuat Koordinasi dan Sinergi antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Implementasi Kebijakan Revitalisasi Vokasi untuk Mewujudkan SDM DIY yang tangguh dan Handal’, rakor ini diikuti oleh seluruh elemen terkait baik di lingkungan Pemda DIY maupun Pemkab/Pemkot. Beny pun menambahkan, penguatan dan pengembangan kurikulum pendidikan menengah kejuruan atau vokasi akan dilakukan berbasis kondisi lokal potensi dan keunggulan daerah.
“Pemda DIY juga akan semakin menguatkan potensi ekonomi lokal yang unik dan bernilai tinggi, serta peningkatan insentif fiskal dan non fiskal bagi investasi di kawasan selatan. Tentunya untuk memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” paparnya.
Sedangkan dari upaya transformasi ekonomi, Beny mengungkapkan, arah kebijakan yang dilakukan ialah penguatan ekosistem riset dan inovasi IPTEK di daera. Ini juga sekaligus dalam rangka mendukung percepatan tumbuh kembang DUDI nasional yang berdaya saing di tataran global.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bappeda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, keberhasilan pembangunan di bidang ketenagakerjaan menjadi salah satu faktor kunci tercapainya tujuan pembangunan perekonomian di DIY. Tenaga kerja adalah salah satu faktor produksi yang memiliki peran sentral dalam menggerakkan aktivitas perekonomian.
“Tenaga kerja yang produktif akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. SDM yang memiliki akses atas pekerjaan yang layak akan memberikan penghasilan yang cukup bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup,” imbuhnya.
Menurut Made, pembangunan ketenagakerjaan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan dan kualitas hidup penduduk. Namun, pembangunan ketenagakerjaan juga menghadapi tantangan yang perlu diantisipasi sejak awal melalui perencanaan yang berkualitas, holisitik, terintegrasi dan kolaboratif.
“Tantangan pembangunan ketenagakerjaan tersebut, terutama disebabkan oleh perubahan dinamis di bidang ekonomi, teknologi informasi, dan sosial kemasyarakatan. Perubahan ini mendorong setiap individu untuk terus meningkatkan kompetensinya agar dapat bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif, baik di tingkat lokal, nasional, maupun global,” ungkapnya.
Dalam konteks pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi, Made mengatakan, tantangannya adalah bagaimana menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Tenaga kerja juga dituntut mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan industri yang berubah-ubah.
Made menjelaskan, pada tingkat provinsi, kabupaten dan kota, diamanatkan membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi. Langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat koordinasi dan sinergi antara pusat dan daerah dalam implementasi kebijakan revitali di tingkat daerah.
“Harapannya, revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Selain itu mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dan menghadapi tantangan global di masa depan dengan lebih siap dan kompetitif,” paparnya.
HUMAS DIY