Yogyakarta (17/09/2025) REDAKSI17.COM – Yogyakarta dikenal sebagai daerah yang kaya budaya, sekaligus dinamis dan adaptif menghadapi perkembangan zaman. Namun dalam hal pembangunan, DIY berfokus pada upaya menumbuhkan manusia seutuhnya.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti pada Jamuan Makan Malam Military Attache Corps Tour 2025 pada Rabu (17/09) di Taru Martani Coffee and Resto. Membacakan sambutan Gubernur DIY, Made mengatakan, di DIY, nilai tradisi dan semangat inovasi tumbuh berdampingan, hingga membentuk masyarakat yang terbuka, tangguh, dan penuh daya cipta.
“Kami memandang pembangunan bukan semata tentang pertumbuhan ekonomi, melainkan juga tentang menumbuhkan manusia seutuhnya. Pembangunan kami juga mencakup membangun kreativitas, memperkuat solidaritas sosial, dan menjaga kelestarian alam serta budaya,” ungkapnya.
Made pun menuturkan, beragam upaya menumbuhkan manusia seutuhnya di DIY dijalankan dengan berpegang pada nilai luhur Hamemayu Hayuning Bawana. Nilai ini menjadi tekad bersama untuk merawat dan menyempurnakan harmoni kehidupan.
“Karenanya, menjadi kehormatan bagi kami dapat menerima kehadiran para sahabat dari berbagai negara dalam suasana penuh kehangatan dan persahabatan ini. Kami berharap selama berada di Yogyakarta, Bapak-Ibu dapat merasakan kehangatan masyarakatnya, keindahan alamnya, serta kekayaan budayanya yang khas,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan MILAT Corps, Colonel Miloje Zdravkovic mengatakan, merupakan kehormatan bagi para atase dapat berkunjung dan diterima dengan baik di Yogyakarta. Ia pun mengungkapkan keragaman terhadap Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai pemimpin yang mampu memadukan tradisi luhur dengan tata kelola pemerintahan yang progresif dan dikagumi hingga lampaui batas Indonesia.
“Kami sangat menyadari bahwa kami berada di hadapan sebuah institusi sejarah dan budaya Indonesia. Yang mulia (Sri Sultan) bukan hanya seorang sultan yang dihormati, tetapi juga pemersatu dan penjaga kesejahteraan rakyat,” paparnya.
Sebagai representatif perwakilan internasional, Zdravkovic mengaku jika audiensi ini bukan hanya sekedar protokoler. Baginya ini adalah perjalanan berharga tentang kepemimpinan, hingga sebuah momen mengapresiasi fondasi budaya yang mendalam, yang memberi kekuatan dan ketangguhan bagi Indonesia. “Kegiatan ini juga menjadi salah satu momen paling berkesan dalam misi diplomatik kami,” imbuhnya.
Paban II/Hublu Sintel TNI, Kolonel Nav Yoelian Bambang Arianto saat membacakan sambutan Asisten Intelijen Panglima TNI mengatakan, Military Attache Tour (MILAT) merupakan program tahunan TNI yang melibatkan para perwakilan militer negara sahabat yang terakreditasi oleh Pemerintah RI. Saat ini ada 46 negara yang terakreditasi, di mana 36 negara di antaranya memiliki residen yang berdomisili di Jakarta, sedangkan 10 lainnya tidak berdomisili di Indonesia.
“Setiap atase militer atau pertahanan biasanya memiliki masa tugas sekitar tiga tahun. Dan untuk semakin memperkenalkan wilayah, juga budaya Indonesia, setiap tahunnya kami mengajak para atase secara bergiliran untuk ikut tour,” imbuhnya.
Yoelian menuturkan, pada tour tahun ini, berkesempatan ikut 15 negara yang terakreditasi. Beberapa di antaranya ialah Amerika, Jepang, Myanmar, Perancis, Kenya, Brasil, Rusia, Jerman, Iran, Turki, Timor Leste, dan Belanda.
“Tujuan kami tahun ini ialah Yogyakarta. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada Gubernur DIY dan jajaran Pemda DIY yang telah menerima dengan hangat dan memfasilitasi kelancaran kegiatan kami ini,” ungkapnya.
HUMAS DIY