Jakarta,REDAKSI17.COM – Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Nusron Wahid bersyukur Prabowo tidak membuka data tentang pertahanan di forum debat yang ditonton masyarakat luas.
“Kami patut bersyukur Pak Prabowo tidak terpancing membuka data, itu merupakan langkah tepat,” ujarnya Nusron seperti yang kami kutip dari laman Antara, Senin (8/1/2024).
Menurut Nusron, data pertahanan dan kemiliteran tidak sama dengan data investasi ataupun perkembangan ekonomi yang bisa terpampang di situs resmi pemerintah. Data pertahanan, diutarakan dirinya, bersifat rahasia lantaran berkaitan dengan kekuatan kemiliteran Indonesia.
“Jika data tersebut dibuka ke publik, rahasia kemiliteran bisa tersebar ke seluruh dunia. Dunia jadi tahu apa jeroan pertahanan kita. Itu yang tidak bagus,” ucapnya.
Nusron pun menanggapi pertanyaan dua calon presiden, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, yang selalu mencecar soal data kepada Prabowo.
Hal tersebut, menurut dia, menandakan dua calon presiden tersebut tidak mengerti tentang strategi pertahanan lantaran menanyakan data alutsista.
“Inilah bedanya Pak Prabowo, negarawan yang paham dan tahu konsep dan strategi pertahanan, dengan Mas Ganjar politisi yang lagi pusing karena surveinya turun,” imbuhnya.
Sebelumnya, dalam debat ketiga calon presiden di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024), Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan beberapa kali mengkritik kebijakan pengadaan alutsista oleh Prabowo selaku Menteri Pertahanan.
Kedua capres itu kompak mengkritik perencanaan pertahanan Kementerian Pertahanan hingga masalah kesejahteraan prajurit TNI.
Prabowo merespons kritikan kedua capres itu dengan mengatakan bahwa data yang disampaikan oleh kedua capres tersebut keliru. Calon presiden nomor urut dua itu menyatakan dirinya bersikap transparan dan mengajak keduanya bertemu di luar sesi debat.
Dia mengatakan, membahas masalah internal pertahanan suatu negara adalah tidak pantas secara terbuka.
“Sekarang waktunya enggak ada. Jadi, saya mengundang kami bicara, terbuka. Masa kami mau buka semua kekurangan kita di depan umum? Apakah itu pantas? Di negara yang baik, negara maju, masalah rahasia ada,” katanya.