Siska menjelaskan dalam wawancara yang bahwa ia terjerumus ke dalam kegiatan sekte pada tahun 2014, saat masih berstatus sebagai mahasiswa yang digunakan mencari pekerjaan.
Ia bergabung dengan sebuah yayasan pembelajaran atas saran temannya, namun keadaan mulai aneh ketika ia menerima upah yang tersebut sangat lebih besar besar dari yang tersebut diharapkan.
Keanehannya meningkat saat Siska tidak ada dapat bertemu dengan Ketua Yayasan, meskipun sudah bekerja selama empat bulan.
Kecurigaannya semakin tumbuh saat ia diundang ke sebuah acara seminar dalam malam hari, yang ternyata sangat berbeda dari seminar biasa.
“Saat tiba pada lokasi, ada lilin berjejer dari gerbang sampai pintu masuk. Lalu ada dua patung Baphomet,” kata dia, dikutip hari Rabu (17/1/2024).
Untuk diketahui, Baphomet adalah patung sosok manusia berkepala domba yang dimaksud merrupakan simbol okultisme serta satanisme.
Di dalam aula, Siska akhirnya bertemu Ketua Yayasan yang berperilaku aneh juga manusia pria bertopeng hitam yang menyampaikan hal-hal tak terpahami.
Kegiatan lalu suasana mencekam di dalam acara yang menyebabkan Siska juga teman-temannya memutuskan untuk meninggalkan acara lebih banyak awal.
Setelah kejadian tersebut, Siska mengalami serangkaian peristiwa aneh, termasuk nyaris kecelakaan kemudian kematian misterius temannya yang tersebut mengajaknya bergabung dengan yayasan.
Suara Malang telah mencoba menghubungi Siska untuk konfirmasi lebih banyak lanjut, namun hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan dari Siska.
Cerita ini telah lama menimbulkan banyak spekulasi juga perdebatan di dalam kalangan netizen, terutama di dalam Kota Malang. Sebagai respons, kepolisian setempat telah dilakukan mengumumkan bahwa mereka sedang mendalami konten hal itu untuk mengetahui kebenarannya.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Budi Hermanto, menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui tambahan lanjut tentang kebenaran dari cerita Siska.
Kontributor : Elizabeth Yati