Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Perangkat Daerah di lingkup Pemerintah Kota Yogyakarta ikut menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia dengan berbagai lomba. Mulai dari lomba beregu, individu, jalan santai, hingga pertunjukkan busana.

Salah satu Ketua Panitia Penyelenggaraan Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di lingkup Pemkot Yogyakarta, dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dian Puspitasari menjelaskan, ada tiga lomba yang diadakan di mana seluruh pegawai ikut berpartisipasi.

Lomba beregu di lingkup perangkat daerah Pemkot Yogyakarta.

“Ini menjadi bentuk kami menyemarakkan HUT ke-80 RI, semangat yang kami gelorakan adalah tentang semangat kebersamaan dalam mencapai tujuan, melalui lomba beregu, kemudian ada juga jalan santai dengan mengenakan pakaian sekreatif mungkin sebagai bentuk ekspresi,” jelasnya saat ditemui pada Jumat (15/8/2025) di Komplek Balai Kota.

Menurutnya ragam lomba tersebut juga jadi bagian dari meningkatkan kekompakan, bagaimana berkoordinasi dengan rekan yang lain, berusaha melakukan yang terbaik. Seperti halnya ketika bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Momen ini dirayakan setiap tahun, tapi harapannya bukan sekadar acara rutin saja, justru ini menjadi kesempatan untuk menyegarkan kembali semangat kita bekerja, menilik kembali merefleksikan bagaimana para pahlawan pendahulu kita berjuang, punya semangat dan usaha terbaik untuk kepentingan bersama,” imbuhnya.

Lomba individu pegawai di lingkup Pemkot Yogyakarta.

Sementara itu Ketua Panitia Penyelenggaraan Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Tatik Wahyuningsih mengatakan, lomba yang digelar kali ini berbeda dari tahun sebelumnya.

“Kalau biasanya lomba yang diadakan lebih mengedepankan kekompakan dan kebersamaan dengan semangat kemeriahan seperti lomba yel-yel, tahun ini kami buat dua lomba. Pertama adalah loma penulisan gagasan terkait strategi inovasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), kedua yaitu jalan sehat dan ketiga peragaan busana,” katanya.

Lomba peragaan busana BPKAD Kota Yogyakarta.

Menurutnya lomba gagasan strategi peningkatan PAD tersebut memotivasi dan memberikan tantangan bagi para pegawai, untuk lebih berpikir inovatif, ide apa yang bisa diberikan untuk lebih meningkatkan pendapatan Kota Yogyakarta.

“Jadi lombanya itu bisa lebih berdampak dan memberikan manfaat yang lebih nyata, ada 133 karya yang masuk dan dipilih 10 terbaik, apalagi BPKAD sebagai Perangkat Daerah penghasil tentu harus terus berinovasi agar PAD bisa makin optimal. Di sisi lain ada juga lomba peragaan busana yang memancing kreativitas, ternyata idenya juga out of the box, sebagai bentuk ekspresi seni,” ujarnya.

Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat memantik semangat pegawai agar lebih kreatif dan inovatif, tidak hanya terpaku pada pekerjaan rutin. Sehingga apa yang dikerjakan dapat berdampak lebih baik lagi untuk optimalisasi PAD Kota Yogyakarta.