Home / Daerah / Semarak Selasa Wagen: Hidupi Nilai Sumbu Filosofi Yogyakarta

Semarak Selasa Wagen: Hidupi Nilai Sumbu Filosofi Yogyakarta

Yogyakarta (14/10/2025) REDAKSI17.COM- Suasana Malioboro kembali semarak dengan digelarnya kegiatan Selasa Wagen yang kali ini mengusung tema Sumbu Filosofi. Acara yang memadukan unsur budaya, refleksi, dan pelestarian nilai keistimewaan Yogyakarta ini mengajak masyarakat untuk memahami makna mendalam di balik garis sumbu filosofi yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia.

Dalam sesi talk show, Paniradya Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, menjelaskan makna filosofis yang menjadi ruh dari kawasan Yogyakarta. “Di sebelah utara ada Gunung Merapi, dan di selatan ada Laut Selatan. Garis yang menghubungkan keduanya melalui Tugu, Kraton, hingga Panggung Krapyak inilah yang disebut sumbu filosofi. Di antara sumbu ini terdapat perjalanan hidup manusia dalam menjalani kehidupan, berinteraksi dengan sesama, hingga kembali kepada Sang Pencipta,” ujarnya di Gerbang Barat Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (14/10).

Aris juga menekankan bahwa bahkan elemen-elemen kecil seperti tanaman di kawasan tersebut memiliki makna simbolis yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat Yogyakarta. “Tanaman-tanaman di sekitar kawasan ini pun dipilih bukan sembarangan, tetapi memiliki nilai filosofi yang mendalam,” jelasnya.

Ia pun menegaskan, setelah pengakuan UNESCO, pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kawasan Sumbu Filosofi agar tetap lestari dan tidak kehilangan nilai historisnya. Serta, pentingnya kolaborasi lintas sektor agar kawasan ini tidak hanya dipertahankan dari sisi budaya, tetapi juga dari aspek tata ruang dan lingkungan. “Kalau kita tidak menjaga, yang kami khawatirkan justru akan muncul pengakuan lain yang tidak sesuai dengan aturan,” tuturnya.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (DISHUB) DIY, Rizki Budi Utomo menegaskan bahwa kawasan dari Panggung Krapyak hingga Tugu memerlukan perhatian khusus, terutama dalam penataan transportasi. Ia menjelaskan bahwa langkah ini juga sejalan dengan panduan UNESCO yang menekankan keseimbangan antara aktivitas manusia dan kelestarian kawasan bersejarah.

“Transportasi itu sejatinya bukan tentang kendaraan, tetapi tentang bagaimana manusia bergerak dari satu titik ke titik lain. Karena itu, yang penting adalah manusianya, bukan kendaraannya,” jelas Rizki.

Menurutnya, kebijakan penutupan jalan saat Selasa Wagen maupun uji coba pedestrian 24 jam saat ulang tahun kota merupakan langkah menuju kawasan zona rendah emisi (low emission zone). “Tujuannya agar kawasan ini terlindung dari polusi dan tetap selaras dengan nilai-nilai filosofis yang dijaga oleh Yogyakarta,” ujarnya.

Dalam wawancara terpisah, Rizki berharap kawasan Sumbu Filosofi dapat menjadi contoh nyata penerapan mobilitas berkelanjutan. “Visi kami adalah menuju mobilitas berkualitas atau sustainable mobility,” ujarnya.

Selain talk show, pergelaran Selasa Wagen juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni yang menggambarkan kekayaan budaya lokal. Beberapa di antaranya yaitu Tari Kreasi Srikandi dan flashmob Sumbu Filosofi dari Kalurahan Patehan, Tari Kreasi Liwung dan pencak silat dari Kelurahan Gedongkiwo, Tari Tayub dari Kelurahan Suryodiningratan, Tari Sekar Gongseng dari Kelurahan Mantrijeron, serta Lengger Tapeng Kroncong (Lencong) dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo.

Rangkaian acara juga menampilkan live music dari Gank-X, Tari Punokawan Bambangan Cakil oleh Obor Firedance Yogyakarta, dan Tari Ati Siji dari Move Art Dance. Beragam kegiatan tersebut berlangsung di sejumlah titik sepanjang Jalan Malioboro, mulai dari depan pintu Gerbang Barat Kepatihan, Bioskop Sonobudoyo, Gerbang Timur MSB Unit 1, Gedung DPRD DIY, depan Gedung Agung, Griya Abhipraya, hingga Gedung BNI.

Suasana yang semarak ini menjadi bukti bahwa Selasa Wagen bukan hanya ajang hiburan. Melainkan menjadi ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai filosofis Yogyakarta.

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *