Yogyakarta (19/01/2025) REDAKSI17.COM– Sebagai puncak Peringatan Wiyosan Dalem Tumbuk Ageng ke-64 tahun (Jawa) KGPAA Paku Alam X, Pura Pakualaman menggelar sendratari Ramayana. Pertunjukan tari dan drama non dialog ini dipentaskan secara utuh di Bangsal Sewatama, Pura Pakualaman, Yogyakarta pada Minggu (19/01) malam.
Ditemui usai pertunjukan, Permaisuri Adipati Paku Alam X, GKBRAyA Paku Alam mengatakan, pagelaran sendratari Ramayana ini merupakan acara penutup dari serangkaian kegiatan Peringatan Wiyosan-Dalem Tumbuk Ageng ke-64 tahun (Jawa) KGPAA Paku Alam X. Dan meski ditampilkan secara utuh, pertunjukan sendratari Ramayana ini hanya berdurasi sekitar 1,5 jam.
“Peringatan wiyosan dalem Kanjeng Gusti Paku Alam X ini memang agak besar diselenggarakan, karena ini adalah tumbuk ageng atau yang ke-64 tahun. Rangkaian acaranya dimulai dari tanggal 13 Januari 2025 lalu, sampai hari ini yang terakhir atau gongnya adalah pertunjukan Ramayana ini,” ungkap Gusti Putri.
Gusti Putri menjelaskan, pertunjukan sendratari Ramayana dipilih sebagai puncak acara karena saat ini sudah jarang dipentaskan secara utuh. Biasanya sendratari ini hanya dipentaskan babak perbabak atau perepisode saja. Dan para penari Ramayana dulunya banyak yang berasal dari Pura Pakualaman.
“Selain sudah jarang dipentaskan secara utuh, kenapa kami memilih pertunjukan Ramayana, karena dulu-dulunya penari Pura Pakualaman itu menarikan Ramayana di Prambanan. Sekarang kami inginnya pertunjukan ini bisa ditarikan di Bangsal Sewatama lagi, setelah sekian lama tidak pernah digelar di sini,” imbuh Gusti Putri.
Sinopsis sendratari Ramayana yang ditampilkan yakni, setelah peristiwa penculikan Sinta di hutan Dandaka oleh Rahwana, Hanoman datang kemudian diutus menuju Alengka sebagai utusan Rama. Saat tiba di Alengka, Hanoman mulai memporak-porandakan kerajaan Alengka. Kemudian Rama datang ke Alengka dan memulai pertempuran untuk mengalahkan Rahwana. Rama akhirnya berhasil memenangkan pertempuran sekaligus berhasil mendapatkan Sinta kembali.
Sebagai informasi, Tumbuk Ageng adalah upacara adat dalam tradisi Jawa memperingati usia 8 windu atau 64 tahun. Sampeyan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam X lahir pada 15 Desember 1962 atau 18 Rejeb 1894 dalam penanggalan Jawa. Sehari sebelumnya, telah digelar Upacara Pahargyan Tingalan Wiyosan Dalem Tumbuk Ageng KGPAA Paku Alam X. Dalam resepsi yang berlangsung di Pura Pakualaman ini, salah satu pertunjukannya adalah Beksan Sri Kawuryan dan Bedhaya Indrawidagda.
HUMAS DIY