Home / Ekobis / Sengketa Pilpres di MK Memanas, Mampukah Pasar RI Happy Long Weekend?

Sengketa Pilpres di MK Memanas, Mampukah Pasar RI Happy Long Weekend?

Sengketa Pilpres di dalam MK Memanas, Mampukah Pasar RI Happy Long Weekend?

 

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pasar keuangan mayoritas mengakhiri pada zona pelemahan pada perdagangan kemarin, Rabu (27/3/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), rupiah, serta juga nilai Surat Berharga Negara (SBN) harus terkoreksi.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan volatile pada hari ini, utamanya dipengaruhi oleh banyaknya data juga program penting dari dalam negeri seputar xx. Selengkapnya mengenai sentimen serta juga proyeksi pasar hari ini lalu satu pekan kedepan dapat jadi dibaca pada halaman 3 artikel ini. Dan para pemodal juga dapat mengintip program lalu rilis data yang digunakan mana terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri lalu juga luar negeri pada halaman 4.

IHSG pada perdagangan kemarin terpantau melemah 0,75% menjadi 7.310,09 indeks poin. IHSG melanjutkan pelemahan dua hari perdagangan beruntun.

Pelemahan IHSG kemarin disebabkan oleh terkoreksinya delapan sektor. Sektor substansi dasar menjadi pemberat utama IHSG dengan penurunan 1,95%.

Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengalami penurunan 15,17 indeks poin. Penurunan saham TLKM telah dilakukan dijalani terjadi dalam lima hari perdagangan terakhir dengan terkoreksi 11%.

PT Chandra Asia Pacific Tbk (TPIA) terkoreksi 11,91 indeks poin. Meski terkoreksi, saham milik Prajogo Pangestu ini menunjukkan kinerja positif dalam 30 hari perdagangan terkahir dengan penguatan 28,65%.

Beralih ke rupiah, mata uang Garuda melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) lantaran sidang sengketa Pilpres pada MK mulai, ada repatriasi dividen, hingga ketidakpastian eksternal.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,41% di dalam area bilangan Rp15.850/dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini Rabu (27/3/2024).

Mahkamah Konstitusi (MK) yang digunakan digunakan menggelar sidang perdana sengketa atau perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024 kemarin. Sidang perdana sengketa Pilpres pada MK kemungkinan memberikan tekanan bagi pasar lantaran tensi urusan urusan politik dalam negeri kembali meningkat.

Pada sidang perdana hari ini dua pasangan calon presiden juga perwakilan presiden yaitu Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar juga Ganjar Pranowo-Mahfud MD membacakan tuntutan pada sengketa pilpres.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pergerakan rupiah terhadap dolar AS beberapa waktu terakhir dipengaruhi oleh sentimen dari luar negeri.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto menegaskan pergerakan sentimen global sangat berfluktuasi. Kondisi saat ini dipicu oleh rilis data Amerika Serikat (AS) yang tersebut hal tersebut berada di area tempat atas ekspektasi pelaku pasar. Alhasil ini membentuk ekspektasi terhadap penurunan Fed Fund Rate secara waktu (timing) kemudian besarannya.

Faktor ketidakpastian global tetap masih memberikan tekanan bagi mata uang Garuda.

Dari global, pernyataan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang mana cenderung mengarah ke dovish dinilai pasar masih belum cukup jelas. Uncertainty masih ada pada tengah inflasi AS yang tersebut dimaksud cukup panas juga pasar tenaga kerja yang dimaksud hal tersebut ketat.

Selain itu, geopolitik yang mana dimaksud datang dari Eropa timur masih relatif bergejolak. Terkhusus serangan dari aksi terorisme terhadap Rusia memicu sentimen negatif bagi global.

Dari pasar SBN, yield atau imbal hasil SBN tenor 10 tahun seri benchmark terpantau naik berada pada area level 6,73%. Imbal hasil SBN telah lama dilaksanakan menunjukkan pelemahan sebanyak empat hari perdagangan beruntun.

Kenaikan imbal hasil obligasi mengindikasikan kegelisahan pelaku pasar berinvestasi dalam surat utang Indonesia. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan tarif jual obligasi yang tersebut sedang turun demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%. Ketika yield naik, mengindikasikan penanam modal sedang jual SBN.

REDAKSI17.COM

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *