JAKARTA,REDAKSI17.COM – Politikus senior Partai Persatuan Pembangunan ( PPP ) Jakarta Maman Firmansyah mengatakan bahwa Muhamad Mardiono merupakan satu-satunya pelaksana tugas (Plt) ketua umum (ketum) berkepanjangan. Dia menolak Mardiono maju sebagai calon ketum di Muktamar ke-10 PPP. “Dialah satu-satunya Plt Ketum berkepanjangan, Plt itu jabatan yang bersifat sementara, tidak definitif dan un-legitimate,” ungkap Haji Maman, Jumat (5/9/2025).
Dia mengaku menyayangkan langkah Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono yang ingin maju kembali sebagai calon Ketum pada Muktamar X tahun 2025. Eks Anggota DPRD DKI Jakarta dua periode itu mengaku niat Mardiono maju kembali aneh dan tidak masuk akal karena gagal mengantarkan partai lolos ke Senayan.
Dia menyebut, Mardiono tidak tahu malu terhadap pendiri dan ulama PPP. “Mardiono tak layak memimpin PPP lagi, dia kartu mati buat PPP,” katanya.
Apalagi, Maman menganggap Mardiono yang kini masih menjabat sebagai Plt Ketum merupakan posisi hasil dari gerakan ‘kudeta merangkak 5 September 2022’, dengan melengserkan Suharso Monoarfa melalui Mukernas 5 Mei 2022. Lebih jauh, ia mengaku kian aneh, karena di tengah kekecewaan ‘kader-kader waras’ PPP atas kinerja Mardiono yang terbukti gagal, tetapi yang bersangkutan malah ingin terus memperpanjang kekuasaannya di PPP.
“Di tangan Mardionolah PPP hancur dan tersingkir dari Senayan, satu indikator partai gagal bagi sebuah partai yang tergolong tua, yang pada awal berdirinya PPP sangat diperhitungkan. Karena itu dia harus tahu diri, dan malu pada para ulama pendiri partai ini,” tegasnya. Untuk itu, Haji Maman mengajak para Peserta Muktamar (DPW/DPC/Banom Partai) untuk berani mengevaluasi kepemimpinan PPP saat ini untuk perbaikan dan kebangkitan partai ke depan.
“Boleh seorang ketum minta 2 periode, asal terbukti hasil kerjanya, partai bisa bertahan di Senayan. Lha, ini kan tersingkir dari Senayan,” ketus mantan Ketua Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta itu. Senada dengan Maman, senior PPP dari Jakarta Selatan Ichwan Zayadi yang juga mantan Wakil Ketua DPRD DKI 2014-2019 menganggap, sebaiknya Mardiono menahan ambisinya untuk melanjutkan kepemimpinan PPP mendatang jika memang masih cinta PPP.
“Sebaiknya Mardiono menahan diri, jangan mengedepankan ego untuk memaksakan diri maju sebagai Calon Ketum PPP lagi, kasihani partai ini,” ucap Haji Ichwan. Selain itu, Ichwan juga meminta kepada DPW dan DPC agar mempersiapkan Muktamar ini dengan sungguh-sungguh. Dia berpesan semua pengurus supaya meenggunakan forum Mukerwil dan Mukercab untuk penguatan organisasi dan merumuskan langkah-langkah strategis demi kepentingan partai ke depan.
“Jadikan Mukerwil dan Mukercab sebagai forum konsolidasi penguatan partai, manfaatkan untuk merumuskan langkah-langkah strategis partai agar mampu kembali ke Senayan pada Pemilu 2029,” ujarnya. “Mukerwil dan Mukercab jangan hanya dijadikan forum formalitas belaka, apalagi hanya untuk dijadikan sarana penggalangan dukungan kepada calon ketua umum yang sudah terbukti gagal di Pemilu 2024. Jangan korbankan partai hanya untuk kepentingan legitimasi kekuasaan sesaat,” pungkasnya.