NGAMPILAN,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo secara resmi membuka Taman dan Gapura Sentra Industri Bakpia Pathuk yang berlokasi di Jalan Karel Sasuit Tubun, Kelurahan Ngampilan, Kemantren Ngampilan, Yogyakarta pada Selasa (7/10). Acara peresmian ini dihadiri oleh pelaku industri bakpia, masyarakat sekitar, serta sejumlah pejabat daerah.
Dalam sambutannya, Hasto menyampaikan harapannya agar peresmian ini tidak sekadar menghadirkan taman biasa, melainkan menjadi penanda sekaligus etalase budaya kuliner khas Yogyakarta.
“Bakpia bukan hanya makanan tradisional, tetapi juga penanda nonbenda bagi Kota Yogyakarta. Jadi, tidak hanya packaging produknya yang penting, tetapi juga bagaimana kita mengemas lingkungannya. Dengan adanya gapura, taman, dan area parkir yang tertata, kawasan ini menjadi lebih nyaman dan menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo secara resmi membuka Taman dan Gapura Sentra Industri Bakpia Pathuk yang berlokasi di Jalan Karel Sasuit Tubun, Kelurahan Ngampilan, Kemantren Ngampilan, Yogyakarta pada Selasa (7/10).

Ia menambahkan, keberadaan taman dan gapura tersebut diharapkan memperkuat identitas Kawasan Pathuk sebagai pusat oleh-oleh khas Yogyakarta. “Kalau omzet bakpia naik, berarti pariwisata juga naik. Sebaliknya, kalau turun, berarti pariwisatanya sedang lesu. Saya kira bakpia bisa menjadi indikator pariwisata di Jogja yang memang kehidupannya sangat ditentukan oleh sektor wisata,” tambahnya.

Selain menjadi ruang publik yang indah, Hasto berharap taman tersebut juga dapat berfungsi sebagai ruang pertemuan, tempat interaksi, sekaligus wahana edukasi bagi masyarakat dan wisatawan untuk mengenal sejarah panjang bakpia.

Hasto juga menyempatkan berdiskusi bersama para penggerobak sampah di Kelurahan Ngampilan.

Sementara itu, salah satu pengusaha sekaligus Pemilik Bakpia 25, Siek Angling Saputro Sanjaya, turut menyambut positif kegiatan ini. “Harapannya kita semua menjaga lingkungan agar tetap bersih dan menarik bagi wisatawan. Dengan adanya gapura ini, pengunjung juga jadi lebih mudah mengenali kawasan Pathuk,” ujarnya.
Selain itu, menurutnya keberadaan taman dan Joglo diharapkan tidak hanya menjadi ruang fisik, tetapi juga ruang sosial yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan kemasyarakatan, promosi produk bakpia, pameran UMKM, hingga kegiatan seni dan budaya.

Salah satu pengusaha sekaligus Pemilik Bakpia 25, Siek Angling Saputro Sanjaya usai diwawancarai.

“Dengan begitu, sinergi antara tradisi, kuliner, dan kehidupan masyarakat bisa terus terjalin erat. Harapan kita, Jogja semakin ramai, aman, nyaman, tertib, dan bersih. Itu semua harus kita jaga bersama,” imbuhnya.