Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Suasana penuh haru mewarnai Pedukuhan Klampis, Kalurahan Tanjungharjo, Kapanewon Nanggulan, Selasa (23/9/2025) dalam penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bagian Kesra Pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang bekerja sama dengan PT Bank BPD DIY Cabang Wates.
Sebanyak 15 keluarga kurang mampu dari 10 kapanewon di Kulon Progo menerima bantuan CSR. Program ini diharapkan tidak hanya memperbaiki kondisi fisik rumah, tetapi juga meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup masyarakat.
Kepala Bagian Kesra Kulon Progo, Drs. Agus Hidayat, M.Si. menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas terlaksananya program ini. Bantuan CSR BPD DIY ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-74 Kabupaten Kulon Progo.
“Ada empat jenis bantuan yang disalurkan, yaitu: program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), peningkatan ruang layanan publik digital di Setda Kulon Progo, renovasi backdrop Auditorium RSUD Nyi Ageng Serang, dan beasiswa Pendidikan,” ungkapnya.
Bantuan program RTLH, tahun ini diberikan kepada 15 keluarga penerima yang tersebar di 10 kapanewon dan 14 kalurahan, dengan total nilai Rp300 juta. Masing-masing keluarga menerima Rp20 juta untuk memperbaiki rumah agar lebih layak, sehat, dan nyaman.
Agus juga menegaskan bahwa program RTLH bukan hanya soal membangun rumah, tetapi juga membangun harapan dan meningkatkan kualitas hidup.
“Rumah yang layak akan menunjang kesehatan, kenyamanan, dan fungsi sosial keluarga. Karena itu kami berharap dukungan panewu dan lurah untuk ikut memantau pelaksanaan pembangunan agar berjalan lancar.”
Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY, Santoso Rohmad, menegaskan komitmen bank milik pemerintah daerah ini untuk terus hadir di tengah masyarakat melalui program tanggung jawab sosial perusahaan CSR.
“Sebagian dari hasil usaha wajib kami kembalikan ke masyarakat. CSR ini bukti kepedulian kami. Semoga rumah yang lebih layak membuat keluarga lebih sehat, anak-anak bisa belajar lebih tenang, dan masa depan mereka lebih cerah,” ucapnya.
Santoso juga mengingatkan bahwa keberlangsungan CSR tidak lepas dari dukungan masyarakat.
“Semakin banyak warga yang menabung dan bertransaksi di BPD DIY, maka CSR yang kami salurkan juga semakin besar. Karena keuntungan bank kami kembalikan lagi ke daerah dalam bentuk dividen maupun program sosial,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Santoso juga menekankan bahwa BPD DIY terus berinovasi dengan layanan digital, termasuk pembayaran rumah sakit melalui mesin Sibakter, serta rencana penerapan Sistem Keuangan Desa (SISKU-DES) yang terintegrasi hingga tingkat nasional.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo, Dr. R. Agung Setyawan ST., MSc., MM, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kepedulian Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY melalui penyaluran bantuan CSR di Kabupaten Kulon Progo.
“Ketika BPD menyalurkan CSR, itu bukan hanya bantuan fisik, melainkan wujud nyata kepedulian pada masyarakat. Harapan saya, penerima RTLH semakin sedikit, artinya warga Kulon Progo makin sejahtera,” tegasnya.
Agung juga mengajak masyarakat mempercayakan layanan keuangan pada BPD DIY, termasuk nantinya dalam pengelolaan keuangan desa agar lebih transparan dan akuntabel.
“Jika keuangan dikelola baik, pengawasan lebih mudah, keputusan berbasis data, dan potensi penyimpangan bisa ditekan,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Agung menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan masyarakat.
“CSR ini bukan hanya rumah baru, tetapi juga semangat baru. Mari kita jaga bersama agar manfaatnya dirasakan luas. Semoga dari rumah yang lebih layak ini lahir keluarga-keluarga yang sehat, bahagia, dan sejahtera,” pungkasnya
Dengan sinergi antara pemerintah, BPD DIY, dan masyarakat, program CSR ini diharapkan tidak hanya menghadirkan rumah layak huni, tetapi juga menumbuhkan optimisme dan semangat baru bagi warga Kulon Progo. Senyum penerima bantuan menjadi bukti nyata bahwa kepedulian bersama mampu menghadirkan perubahan menuju kehidupan yang lebih sehat, sejahtera, dan bermartabat.