Jakarta,REDAKSI17.COM – Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan bahwa September 2023 adalah periode terpanas sepanjang sejarah Bumi dengan selisih yang “luar biasa” bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Melansir dari pernyataan resmi WMO, data internasional yang dimaksud digunakan digunakan WMO menemukan bahwa rangkaian suhu permukaan tanah juga laut mengalami perubahan yang digunakan luar biasa. Bahkan, 2023 diklaim sebagai tahun terpanas dalam sejarah akibat banyak rekor suhu yang dimaksud dimaksud terpecahkan.
Menurut catatan Layanan Perubahan Iklim Copernicus Uni Eropa (C3S), September mengalami suhu rata-rata 16,38 derajat Celcius. Angka hal yang disebut 0,5 derajat Celcius lebih banyak lanjut panas dari September 2020 kemudian 1,75 derajat Celcius tambahan panas daripada periode 1850 hingga 1900.
“Sejak Juni, Bumi mengalami panas yang dimaksud digunakan belum pernah terjadi sebelumnya pada dalam daratan serta lautan. Bahkan, luas es pada dalam laut Antartika menjadi yang mana terendah dalam sejarah dalam tahun ini,” sebut Sekretaris Jenderal WMO, Prof. Petteri Taalas, dikutip Sabtu (7/10/2023).
“El Nino adalah hal yang dimaksud digunakan paling mengkhawatirkan kemudian kami memprediksi suhu yang memecahkan rekor ini akan berlanjut selama beberapa bulan,” lanjut Prof. Taalas.
|
WMO disebut akan menggabungkan kumpulan data reanalisis C3S atau ERA5 dengan lima kumpulan data internasional terkemuka lainnya untuk pemantauan iklim. Kemudian, laporan keadaan iklim global 2023 sementara WMO akan dirilis pada konferensi COP28 pada November mendatang.
Wakil Direktur Layanan Perubahan Iklim Copernicus, Samantha Burgess, mengungkapkan bahwa suhu yang mana hal tersebut dicatatkan oleh September 2023 belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, catatan yang dimaksud memecahkan rekor yang dimaksud mana luar biasa.
“Hasil hal itu menimbulkan 2023 menjadi tahun pertama dalam sejarah yang digunakan dimaksud menjadi tahun terpanas dengan catatan 1,4 derajat Celcius pada atas suhu rata-rata pra industrial, yakni 2 bulan sebelum COP28,” ujar Burgess.
“Hal ini menimbulkan urgensi untuk mengatasi permasalahan iklim semakin tinggi lalu lebih tinggi besar penting dari urusan lainnya,” lanjut Burgess.
Dilaporkan, September 2023 adalah September terpanas sepanjang sejarah Eropa, yakni dengan catatan suhu 1,1 derajat Celsius lebih tinggi besar tinggi dari 2020. Sementara itu, rata-rata suhu permukaan laut untuk September di area tempat 60°S-60°LU (samudra ekstrapolar) mencapai 20,92 derajat Celcius.
Sementara itu, luas es laut Antartika masih berada dalam rekor terendah sepanjang tahun ini. Luasan harian juga bulanan mencapai tingkat maksimum tahunan terendah dalam catatan satelit pada bulan September, yakni dengan luasan bulanan 9 persen pada bawah rata-rata.
Luas es harian di tempat tempat Laut Arktik mencapai nilai minimum tahunan terendah ke-6, sedangkan luas es laut bulanan berada dalam peringkat ke-5 terendah, yaitu 18 persen dalam bawah rata-rata.