Home / Nasional / Serang Balik AS, Putin Setop Perdagangan Dolar Cs

Serang Balik AS, Putin Setop Perdagangan Dolar Cs

Serang Balik AS, Putin Setop Perdagangan Dolar Cs

Jakarta,REDAKSI17.COM – Rusia sudah pernah menghentikan perdagangan dolar AS, euro, juga dolar Hong Kong di tempat area bursa saham utama negara itu pada Kamis waktu setempat. Mengutip The Wall Street Journal, ini terjadi setelah AS memberlakukan sanksi baru yang dimaksud bertujuan untuk semakin memperketat mesin perang Moskow.

Menurut Bank of Russia, sesi perdagangan pada area pasar valuta asing, logam mulia kemudian derivatif dalam Bursa Efek Moskow yang digunakan berkaitan dengan mata uang yang mana sudah pernah lama ditangguhkan oleh sebab itu sanksi AS. Namun, perdagangan mata uang akan berlanjut pada pasar over-the-counter-ketika dua pihak terlibat secara langsung tanpa pengawasan dari bursa.

Adapun Departemen Keuangan AS telah dilakukan lama memberikan sanksi kepada bursa Moskow kemudian penyimpanan sekuritas sentral Rusia yang hal itu menyediakan layanan rekening bank, pendaftaran perdagangan bebas, juga layanan manajemen likuiditas.

“Kami meningkatkan risiko bagi lembaga keuangan yang digunakan berurusan dengan kegiatan kegiatan ekonomi perang Rusia serta menghilangkan jalur penghindaran, serta mengurangi kemampuan Rusia untuk mendapatkan keuntungan dari akses terhadap teknologi, peralatan, perangkat lunak, serta layanan TI asing,” kata Menteri Keuangan Janet Yellen dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Wall Street Journal, Sabtu (15/6/2024).

Sehubungan dengan aksi Rusia itu, bank sentral di area dalam sana mengatakan penduduk masih bisa jadi jadi membeli juga mengirimkan mata uang hal itu melalui bank-bank Rusia lalu simpanan tetap aman. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam komentarnya yang dimaksud dimuat oleh kantor berita Rusia TASS bahwa bank sentral mampu menjamin stabilitas di area area semua pasar.

Sebelumnya, Pemerintahan Biden pada hari Rabu menetapkan sanksi terhadap lebih tinggi lanjut dari 300 entitas serta juga individu dalam upaya mengganggu jaringan dengan negara ketiga di area tempat mana Rusia dapat memperoleh teknologi kemudian peralatan untuk perangnya di tempat tempat Ukraina, kecuali Tiongkok.

Sementara itu, Beijing secara resmi mempertahankan sikap netral atas perang dalam Ukraina. Hal ini tetap menjadi penopang ekonomi bagi Rusia, memperdalam hubungan dagang yang digunakan yang sudah pernah membantu Presiden Rusia Vladimir Putin menstabilkan perekonomiannya meskipun ada sanksi dari Barat.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan langkah-langkah terbaru ini menargetkan tujuh entitas yang mana dimaksud berbasis di area dalam Tiongkok yang dimaksud mana sudah pernah lama memasok barang-barang yang mana mana membantu perang Rusia di area tempat Ukraina, entitas yang digunakan berbasis dalam Belarus kemudian juga lainnya yang itu berbasis dalam area U.A.E, Turki, Kyrgyzstan, Moldova, serta Singapura yang mana mana sudah memasok barang-barang pemanfaatan ganda ke Moskow.

Awal tahun ini, The Wall Street Journal melaporkan bahwa drone juga chip komputer buatan AS semakin banyak mengalir ke Rusia dari Tiongkok melalui jalur perdagangan Asia Tengah yang digunakan mana melewati bekas republik Soviet seperti Kyrgyzstan.

Washington juga memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan yang tersebut terlibat dalam proyek-proyek energi Rusia, industri logam lalu pertambangan serta produsen sistem senjata juga juga komponen militer Rusia.

“Tindakan hari ini menyerang sisa pasokan materi lalu peralatan internasional, termasuk ketergantungan dia pada pasokan penting dari negara ketiga,” kata Yellen.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *