Home / Nasional / Serangan Israel ke Iran Bawa Era Baru di Timur Tengah, Misi AS Gagal?

Serangan Israel ke Iran Bawa Era Baru di Timur Tengah, Misi AS Gagal?

Serangan Israel ke Iran Bawa Era Baru dalam Timur Tengah, Misi AS Gagal?

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Serangan Israel ke Iran membawa Timur Tengah memasuki era baru yang digunakan hal itu belum dipetakan oleh Amerika Serikat sebagai negara yang dimaksud digunakan terus memberikan tekanan agar sekutunya menahan diri.

Iran juga juga Israel sudah lama mengobarkan perang bayangan, yang tersebut digunakan ditandai dengan pembunuhan ilmuwan nuklir Teheran kemudian serangan terhadap Israel oleh sekutu negara Islam hal yang di tempat dalam dunia Arab seperti Hizbullah dari Lebanon. Namun, Amerika Serikat sudah menempatkan prioritas utama untuk mencegah perang besar-besaran.

Serangan paling mematikan yang tersebut itu pernah terjadi terhadap Israel, yang dimaksud dimaksud dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober oleh militan Palestina Hamas yang mana hal tersebut didukung Iran, mengguncang Israel lalu juga mengupayakan AS untuk terlibat campur tangan dalam konflik regional di tempat tempat Timur Tengah tersebut.

Serangan langsung Iran lalu Israel adalah “sebuah tonggak sejarah, oleh sebab itu ini benar-benar mengubah aturan keterlibatan antara kedua musuh,” kata Merissa Khurma, direktur program Timur Tengah pada tempat Wilson Center.

“Hal ini juga meningkatkan ketegangan dalam tempat kawasan ini. Hal ini menimbulkan momok perang habis-habisan menjadi sangat nyata bagi banyak negara di area dalam kawasan ini,” katanya, dilansir AFP, Sabtu (20/4/2024).

Israel pada Jumat pagi tampaknya melancarkan serangan dalam dekat kota Isfahan di tempat dalam Iran, setelah Iran akhir pekan lalu melancarkan serangan langsung pertamanya terhadap Israel dengan rentetan 300 rudal, drone, juga roket.

Baik serangan langsung Iran maupun Israel diketahui bukan menimbulkan korban atau kerusakan besar serta juga tidaklah ada negara yang dimaksud digunakan secara terbuka mengonfirmasi serangan tersebut, sehingga para pejabat AS secara pribadi menyuarakan harapan bahwa Iran bukan akan membalas serta siklus ini akan berakhir.

Di Luar Dugaan

Serangan pesawat tak berawak Iran pada gilirannya merupakan balas dendam atas penghancuran gedung konsulat Iran di area tempat Suriah oleh Israel pada tanggal 1 April yang mana hal tersebut menewaskan tujuh anggota Garda Revolusi elit Iran termasuk dua jenderal.

Alex Vatanka, direktur program Iran pada dalam Middle East Institute, mengatakan Israel jelas-jelas mengambil konsekuensi dari serangan di dalam area Damaskus.

Vatanka mengatakan Israel berupaya memaksa Iran – musuh sejak revolusi Islam tahun 1979 – untuk memikirkan kembali dampak juga manfaat dari “Poros Perlawanan”, para pejuang pada seluruh kawasan termasuk di area tempat Irak, Lebanon, Suriah. juga juga Yaman yang tersebut dimaksud dibina oleh Teheran selama dua dekade.

“Ini adalah model yang digunakan yang disebut sangat sederhana dalam arti bahwa Iran memerangi musuh-musuhnya dalam wilayah hal yang sehingga merekan tak harus melawan merek itu di area area dalam wilayah Iran,” kata Vatanka.

“Perhitungan dasar itu sedang diuji lantaran apa yang hal tersebut sudah pernah diimplementasikan Israel, saya yakin itu memang disengaja,” katanya.

Baik Biden maupun pendahulunya dari Partai Demokrat, Barack Obama, telah terjadi dijalankan memberikan nasihat mengenai diplomasi mengenai tindakan militer dengan Iran, di dalam area mana Obama sedang merundingkan perjanjian nuklir tahun 2015 yang mana mana dibenci oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Penantang Biden dari Partai Republik pada bulan November, Donald Trump, sebagai presiden membatalkan perjanjian nuklir serta menjatuhkan sanksi besar-besaran, yang mana hal tersebut sudah merugikan perekonomian Iran tetapi tidaklah menghentikan strategi regional Teheran.

Kegagalan Misi Diplomatik AS?

Israel tampaknya jelas-jelas menargetkan situs nuklir Iran – meskipun pesannya jelas sebab Isfahan adalah provinsi tempat infrastruktur nuklir utama Iran, Natanz.

“Israel ingin menunjukkan kepada Iran apa yang mana mana sanggup merekan lakukan tanpa benar-benar melakukannya,” kata Ali Vaez, direktur proyek Iran di tempat tempat International Crisis Group.

Para pejabat AS khawatir bahwa serangan langsung Israel terhadap infrastruktur nuklir Iran akan menyebabkan para ulama yang dimaksud dimaksud berkuasa terburu-buru menghasilkan bom, sehingga dengan cepat melancarkan perang serta mengupayakan negara-negara Arab yang tersebut dimaksud menjadi pesaing Iran seperti Arab Saudi untuk mengembangkan senjata nuklir.

Serangan Iran kemudian Israel menimbulkan kritik baik dari sayap kiri maupun kanan bahwa pemerintahan Biden sudah pernah gagal mencapai tujuan utamanya pasca 7 Oktober untuk mencegah perang regional.

Namun Amerika Serikat juga diam-diam menekan Israel serta Iran untuk membatasi serangan mereka, juga Menteri Luar Negeri Antony Blinken berusaha mengirim pesan ke Teheran melalui mitranya dari China, Turki, Jerman, dan juga juga lainnya.

“Upaya diplomatik selama seminggu terakhir ini sangat terfokus pada deeskalasi serta juga – untuk saat ini – tampaknya sudah berhasil,” kata Khurma.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *