Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Kemiskinan merupakan persoalan kompleks yang menyangkut aspek ekonomi, sosial, budaya, dan struktural. Meskipun Indonesia telah menunjukkan penurunan angka kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir, tantangan yang dihadapi masih signifikan, khususnya dalam menjangkau kelompok rentan dan daerah tertinggal.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan berbagai program penggulangan kemiskinan melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses layanan dasar, serta penguatan data terpadu. Namun demikian, efektivitas program sangat bergantung pada koordinasi lintas sektor, akurasi data, serta partisipasi aktif masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Kulon Progo terus menunjukkan komitmennya dalam menanggulangi kemiskinan melalui pendekatan yang kolaboratif dan terpadu. Mengusung tema “Serasi Penangkisku” (Sinergi Kolaborasi Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo), program ini menjadi payung bagi berbagai inisiatif lintas sektor yang menyasar akar persoalan kemiskinan secara menyeluruh. Serasi Penangkisku adalah salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dengan melakukan review atas Peraturan Daerah No. 19 Tahun 2019 Tentang Penanggulangan Kemiskinan. Dalam inovasi Serasi Penangkisku diharapkan akan menjadi pedoman dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi bagi seluruh pemangku kepentingan untuk dapat bersinergi dan kolaborasi yang lebih baik dan optimal
Bupati Kulon Progo, Dr. Agung Setyawan, menyatakan bahwa upaya penanggulangan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara parsial atau sendiri-sendiri. “Diperlukan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, lembaga sosial, serta masyarakat sendiri. Dengan kolaborasi yang serasi, kita ingin membangun kemandirian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu dukungan terkait Serasi Penangkisku ini juga dating dari Wakil Bupati Kulon Progo Bapak Ambar Purwoko. Dalam pernyataannya wakil bupati Kulon Progo menyampaikan bahwa kemiskinan yang dihadapi Kabupaten Kulon Progo tidak hanya kemiskinan dari sisi ekonomi namun perlu dikaji lebih dalam atau lebih komprehensif bahwa mungkin penyebab kemiskinan adalah factor budaya, sosial, struktur dan lain-lain. Wakil Bupati Kulon Progo sangat konsen dengan permasalahan kemiskinan karena sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Kulon Progo no. 202/A/2025 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskian Kabupaten Kulon Progo ditunjuk sebagai Ketua TKPK Kabupaten Kulon Progo. “Walaupun penanggulangan kemiskinan ini diawali dari inovasi aksi perubahan Serasi Penangkisku namun harus tetap dilanjutkan dan berkelanjutan” demikian di sampaikan saat acara Rapat Koordinasi TKPK beberapa waktu lalu.
Dukungan atas percepatan penaggulangan kemiskinan dengan Serasi Penangkisku adalah Kepala Bapan Pusat Statistik Kabupaten Kulon Progo Bapak Sumarwiyanto. “BPS sebagai mitra pemerindah daerah dalam penyediaan data mendukung inovasi ini dengan harapan program ini mampu memberikan dampak yang besar dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo karena dimulai dari perubahan peraturan” demikian ujarnya di ruang kerjanya.
Sinergi dan Kolaborasi ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tapi juga model pembangunan inklusif yang mengedepankan pemberdayaan, partisipasi, dan keberlanjutan. Dengan semangat gotong royong dan sinergi antar elemen, Kabupaten Kulon Progo melangkah pasti menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkeadilan.