Jakarta, REDAKSI17.COM – Daging ayam impor berpotensi masuk menyerbu pasar domestik. Sebab, menurut Deputi Bidang Ketersediaan lalu Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa, ada kemungkinan Indonesia kalah di tempat tempat sidang WTO.
Di sisi lain, Ketut menambahkan, Indonesia saat ini juga sudah memasuki pasar bebas. Karena itu, ujarnya, hambatan atau batas-batas dalam pintu-pintu masuk negara relatif tak lagi ada.
“Kalau nggak salah, dalam WTO itu, tinggal 1 kali lagi sidangnya, yang tersebut mana anggotanya 7 orang. Begitu sidang lalu juga mengatakan, kemungkinan 70% kira akan kalah, saat itu lah daging ayam Brasil akan masuk. Dengan nilai tukar yang dimaksud mana lebih lanjut besar murah, dengan biaya Rp12-15 ribu (per kg),” kata Ketut dalam Forum Mitra Praja Utama 2024, Jumat (17/5/2024).
 Foto: Deputi Bidang Ketersediaan serta Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) – I Gusti Ketut Astawa dalam rapat kerja Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama 2024 di tempat dalam Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (17/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Deputi Bidang Ketersediaan serta Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) – I Gusti Ketut Astawa dalam rapat kerja Forum Kerja Sama Daerah Mitra Praja Utama 2024 dalam Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (17/5/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) |
Jika dibandingkan dengan nilai jual daging ayam produksi dalam negeri, nilai tukar daging ayam impor itu terpencil tambahan banyak murah, bahkan tambahan dari setengahnya.
Saat ini saja, Panel Harga Badan Pangan mencatat, nilai tukar daging ayam hari ini, Jumat (17/5/2024) turun Rp10 jadi Rp38.060 per kg dari sehari sebelumnya. Namun, sepekan lalu, 10 Mei 2024, biaya daging ayam tercatat masih di tempat area Rp37.880 per kg. Artinya, tarif daging ayam di tempat area dalam negeri masih cenderung naik.
Kabar serbuan daging ayam impor dengan syarat Brasil ini sebelumnya sudah berhembus sejak tahun 2021 lalu. Penyebabnya bukan sebab kekurangan stok di tempat dalam dalam negeri, melainkan ada kewajiban dari Indonesia untuk memenuhi tuntutan setelah kalah gugatan dari Brasil di area dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
“Pemerintah tiada berencana impor daging ayam, tapi ada ancaman daging Brasil lantaran kita kalah pada WTO,” kata Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko kepada CNBC Indonesia, Jumat (23/4/2021).
