Home / Daerah / Siapa Pemilik PO Haryanto? Viral Busnya Seruduk Pajero di Tol Semarang-Batang

Siapa Pemilik PO Haryanto? Viral Busnya Seruduk Pajero di Tol Semarang-Batang

Siapa Pemilik PO Haryanto? Viral Busnya Seruduk Pajero dalam Tol Semarang-Batang
REDAKSI17.COM – Viral dalam media sosial, sebuah bus PO Haryanto bernomor polisi B 7204 VGA menabrak mobil Pajero hingga ringsek. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (24/12/2023) sekitar pukul 05.00 WIB di dalam area Tol Semarang-Batang KM 382.

Selain bagian belakang yang digunakan rusak parah, orang penumpang Pajero mengalami luka-luka. Ia adalah Atika Rahmawati (34) warga Tembalang, Semarang. Usai tak sadarkan diri selama dua hari, ia mulai angkat bicara.

Atika mengatakan hingga saat ini pihak PO Haryanto belum melakukan mediasi terkait kejadian itu. Mereka semata-mata menjenguk tanpa memberikan solusi. Hal itu lantas memicu penasaran akan sosok pemilik perusahaan bus ini.

Pemilik PO Haryanto

Pemilik perusahaan otobus itu adalah Kopral Kepala (Purn) Haryanto. Ia mendirikan bisnisnya pada 2002 usai pensiun sebagai TNI Angkatan Darat di dalam Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad, Tangerang, Banten.

Saat masih di area TNI, Haryanto sempat bekerja sampingan. Salah satunya dengan menjadi sopir angkot hingga ia mencoba memulai perusahaan di dalam bidang ini. Namun, adanya krisis moneter mengakibatkan usahanya itu bangkrut.

Dalam wawancara dengan Andy F Noya di tempat kanal YouTube MetroTV, Haryanto mengaku pernah menyewa rumah bekas kandang ayam. Ini terjadi di tempat awal pernikahannya. Adapun harta yang ia miliki juga disebut belaka jam dinding.

Beberapa waktu kemudian, Haryanto membeli bus-bus yang mana dijual diskon dengan modal utang dari bank. Ia memulai usaha itu dengan lima bus rute Cikarang-Cimone. Tak langsung berhasil, usaha ini juga sempat gagal.

Haryanto lalu mengalihkan trayek antarkota antarprovinsi, yakni Jakarta-Jepara, Jakarta-Kudus, lalu Jakarta-Pati. Perubahan ini pun berbuah positif hingga perusahaan otobus miliknya mulai berkembang.

Kemudian, pada 2009, PO Haryanto berekspansi ke Jawa Timur dengan rute Jakarta-Pamekasan-Sumenep. Kini perusahaanya sudah pernah mempunyai sekitar 250 armada bus. Trayeknya itu berkembang mulai dari Jakarta hingga Madura.

PO Haryanto pun berhasil masuk ke dalam daftar 10 besar perusahaan otobus terbesar dalam Indonesia. Bisnis milik Haryanto ini juga berkembang ke ranah rumah makan serta stasiun pengisian materi bakar umum (SPBU).

Haryanto sendiri berasal dari keluarga kurang mampu. Ayahnya bekerja buruh kasar, sementara ibunya berjualan daging pada pasar. Usai lulus SMP, ia sempat tak lulus masuk sekolah teknik menengah akibat tiada mempunyai biaya.

Masa kecilnya diisi dengan membantu keluarga, mulai dari berjualan es juga rumput, menjadi tukang bersih-bersih hotel, hingga kuli bangunan. Ketika bekerja menjadi kuli bangunan, Haryanto diberi upah Rp 400 tiap bulannya.

Sementara itu, cita-citanya ingin menjadi tentara. Impian ini terwujud usai ia iterima pada Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad. Saat masuk, pangkatnya prajurit dua sebagai pengemudi kendaraan berat yang mana membawa senjata lalu meriam.

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *