Jakarta,REDAKSI17.COM – Peran Usaha Mikro Kecil dan juga juga Menengah (UMKM) dalam mengupayakan sektor kegiatan ekonomi nasional sangat besar. Tidak heran, jika pemerintah selama ini terus berupaya menjaga sektor UMKM pada tempat dalam negeri agar dapat berkembang lewat berbagai kebijakan. Mulai dari program digitalisasi hingga mempermudah akses pembiayaan.
Apalagi Kementerian Koperasi serta UKM mencatat bahwa kontribusi UMKM mencapai hingga 61% terhadap PDB juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 90%. Oleh oleh sebab itu itu, UMKM pun akan terus didukung untuk meningkatkan usahanya dari dua sisi yakni, permintaan lalu juga penawaran.
Selain itu, Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga terus didorong agar UMKM yang tersebut sudah ada makin kuat lalu mampu menciptakan prospek pasar yang digunakan semakin besar.
Apalagi, berdasarkan riset berjudul Studi Pasar dan juga juga Advokasi Kebijakan UMKM Indonesia, yang tersebut digunakan dijalankan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bekerja serupa dengan EY Parthenon Indonesia diproyeksikan total kebutuhan pembiayaan UMKM pada 2026 akan mencapai Rp 4.300 triliun dengan kemampuan supply cuma Rp 1.900 triliun. Artinya terdapat selisih atau gap sebesar Rp 2.400 triliun dari total kebutuhan pembiayaan.
Seperti diketahui, pembiayaan bagi UMKM menjadi salah satu faktor penting yang dimaksud dimaksud dapat menjadi akselerator perkembangan UMKM dalam memacu sektor dunia usaha ke depan. Pemerintah juga telah lama dilaksanakan mengeluarkan berbagai bentuk pembiayaan, mulai dari ultra mikro sampai level perniagaan menengah.
Untuk itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mengulas selengkapnya tentang masa depan para pelaku bidang usaha dalam Indonesia melalui ‘BRI Microfinance Outlook 2024’. Acara tahunan ini akan berlangsung pada Kamis, 7 Maret 2024, dengan mengusung tema ‘Strengthening Financial Inclusion Strategy: Microfinance Role in Increasing Sustainable and Inclusive Economic Growth’.
BRI Microfinance Outlook akan mendiskusikan strategi untuk menggalang pertumbuhan sektor sektor ekonomi yang mana mana inklusif juga berkelanjutan, dengan mengoptimalkan peran UMKM sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Sehingga dapat mengurangi ketimpangan pendapatan lalu menggerakkan kesetaraan pertumbuhan ekonomi.
BRI Microfinance Outlook 2024 dikemas dengan konsep kegiatan seminar yang tersebut mana terdiri dari dua sesi diskusi kemudian menghadirkan pembicara dari kalangan ahli, profesional, serta pemerintah.
Mereka yang mana mana akan hadir pada area antaranya Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi serta UKM Teten Masduki, Deputi Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar Widyastuti, Direktur Utama BRI Sunarso ,dan Direktur Bisnis Mikro BRI Supari.
Acara hal itu juga akan menghadirkan pakar dunia bidang usaha dunia, yakni Managing Director of The KIT Knowledge Unit Mayada El-Zoghibi, ADB Country Director for Indonesia Jiro Tominaga, serta Research Affiliate at Harvard University Beatriz Armendariz.
BRI MicroFinance Outlook 2024 akan berlangsung pada Kamis, 7 Maret 2024, pukul 09:00-13:00 WIB. Saksikan siarannya pada CNBC Indonesia TV, cnbcindonesia.com, serta Youtube Bank BRI.
