Jakarta,REDAKSI17.COM – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) selaku kontraktor proyek penyelenggaraan Gedung Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dimaksud timbul akibat insiden jatuhnya material besi tepatnya pada tempat lintasan MRT Jakarta Line Bundaran HI-Lebak Bulus antara Stasiun MRT Asean kemudian Stasiun MRT Blok M pada Kamis (30/5/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Peristiwa itu sudah mengganggu operasional serta kenyamanan para pengguna MRT Jakarta.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim mengatakan, pascakejadian tersebut, Hutama Karya telah terjadi terjadi melakukan evakuasi material besi dalam empat tahap selama dua jam yang digunakan mana selesai lebih lanjut tinggi cepat pada pukul 20.05 WIB. Namun, terkait waktu pengoperasian menjadi kewenangan dari pihak MRT Jakarta.
“Berdasarkan investigasi awal, insiden ini disebabkan oleh induksi elektromagnetik yang mana terjadi ketika kereta MRT melintas saat tower crane sedang mengangkat material besi. Induksi hal itu mengakibatkan crane tertutup mendadak, sehingga material besi yang digunakan sedang diangkat terjatuh miring juga masuk ke dalam rel MRT mengikuti arus induksi,” ujar Adjib dalam rilisnya.
Meskipun begitu, dia mengatakan, sebelum pekerjaan pengangkatan material dilakukan, Hutama Karya selaku kontraktor sudah pernah berkoordinasi dengan pihak MRT Jakarta lalu juga menyepakati batas aman jarak pengangkatan material, yaitu enam meter, sesuai dengan hasil koordinasi tersebut.
Lebih lanjut, Hutama Karya akan segera mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah terulangnya insiden serupa dalam masa mendatang. Tindakan-tindakan yang mana mana akan diambil meliputi:
1. Evaluasi dan juga juga peningkatan prosedur keselamatan kerja, khususnya terkait pemanfaatan crane di tempat tempat dekat jalur MRT Jakarta.
2. Peninjauan ulang jarak aman pengangkatan material dengan melibatkan ahli elektromagnetik untuk menegaskan keselamatan operasional.
3. Peningkatan koordinasi kemudian komunikasi dengan pihak MRT Jakarta untuk meyakinkan setiap langkah yang mana diambil sudah pernah terjadi memenuhi standar keselamatan tertinggi.
“Hutama Karya berkomitmen untuk fokus pada penyelesaian pada tempat lapangan lebih besar tinggi cepat serta melanjutkan proses investigasi dengan memperbaiki seluruh dampak atas insiden tersebut, serta akan menyampaikan informasi terkini pada kesempatan pertama,” ujar Adjib.