Home / Ekobis / Singapura Duluan, Bursa Kaji IPO Lewat SPAC

Singapura Duluan, Bursa Kaji IPO Lewat SPAC

Singapura Duluan, Bursa Kaji IPO Lewat SPAC

Jakarta, REDAKSI17.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mengkaji kemungkinan pengembangan skema pencatatan saham melalui pembentukan perusahaan akuisisi bertujuan khusus (Special Purpose Acquisition Company/SPAC).

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan, BEI masih melaksanakan studi banding pada dalam bursa negara lain sebelum mampu mengaplikasikannya di area area Indonesia. Sebagaimana diketahui, saat ini skema pencatatan saham masih sebagai Initial Public Offering (IPO) biasa.

“SPAC pernah kita kaji sekitar satu setengah tahun lalu. Pada saat yang mana bersamaan dalam Singapura juga ada tiga SPAC tapi belum ada de-SPAC. Kita mau melihat dulu pada dalam pasar global bagaimana proses deSPAC-nya sanggup berjalan dengan baik enggak,” kata Jeffrey saat Edukasi Wartawan dalam tempat Gedung BEI, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Diketahui, selama ini penambahan perusahaan tercatat dilaksanakan secara konvensional, yakni mengembangkan perusahaan terlebih dahulu baru dicatatkan di tempat tempat Bursa. Dengan SPAC memungkinkan perusahaan cangkang untuk melantai dalam tempat bursa juga nantinya akan mengakuisisi perusahaan yang digunakan sudah terbentuk.

Apa itu SPAC?

Perusahaan akuisisi bertujuan khusus ini telah lama dijalankan lama diimplementasikan pada tempat Amerika. SPAC pada dasarnya adalah perusahaan cangkang yang hal itu didirikan oleh pemodal dengan tujuan mengumpulkan uang melalui IPO untuk akhirnya mengakuisisi perusahaan lain.

Jadi SPAC tidaklah mempunyai operasi komersial tidaklah menimbulkan komoditas lalu tak jual apa pun. Faktanya, satu-satunya aset SPAC biasanya adalah uang yang digunakan dikumpulkan dari IPO-nya sendiri, menurut SEC.

Biasanya SPAC dibuat, atau disponsori, oleh tim penanam modal institusional, profesional Wall Street dari dunia ekuitas swasta atau dana lindung nilai, bahkan CEO terkenal seperti Richard Branson juga sesama miliarder Tilman Fertitta sudah mengikuti tren ini kemudian membentuk SPAC merek sendiri.

Itu sebab ketika SPAC mengumpulkan uang, orang-orang yang tersebut hal itu membeli IPO bukan tahu apa yang digunakan akan menjadi target akuisisi perusahaan tersebut. Investor institusional yang dimaksud miliki rekam jejak kesuksesan dapat lebih tinggi besar mudah meyakinkan penduduk untuk berinvestasi pada bidang yang digunakan digunakan belum diketahui. Itu juga mengapa SPAC juga sering disebut sebagai “perusahaan cek kosong”.

Setelah IPO meningkatkan modal (IPO SPAC biasanya dihargai $10 per saham) uang itu masuk ke rekening perwalian berbunga sampai pendiri atau tim manajemen SPAC menemukan perusahaan swasta yang dimaksud mana ingin go public melalui akuisisi.

Setelah akuisisi selesai (dengan pemegang saham SPAC memberikan pengumuman untuk menyetujui kesepakatan tersebut), pemodal SPAC dapat menukar saham merekan itu dengan saham perusahaan hasil merger atau menebus saham SPAC merekan itu untuk mendapatkan kembali investasi modal awal mereka, ditambah bunga yang digunakan digunakan diperoleh saat uang hal yang disebut dibayarkan. Sponsor SPAC biasanya mendapatkan sekitar 20% saham pada dalam perusahaan hasil merger terakhir.

Namun, sponsor SPAC juga miliki tenggat waktu untuk menemukan kesepakatan yang dimaksud dimaksud sesuai, biasanya dalam waktu sekitar dua tahun setelah IPO. Jika tidak, SPAC akan dilikuidasi juga penanam modal mendapatkan uangnya kembali beserta bunganya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *