Survei yang dimaksud diimplementasikan pada 5-15 Februari itu menjelaskan kedudukan para kandidat untuk pemilihan presiden mendatang yang dijadwalkan pada 5 November.
Menurut survei tersebut, 51 persen pemilih terdaftar menunjukkan niat mereka untuk memilih Trump, sementara 49 persen sisanya menyokong Joe Biden.
Saat menghitung pemilih potensial, dukungan terhadap Trump meningkat satu poin menjadi 52 persen, sedangkan dukungan terhadap Biden berkurang menjadi 48 persen.
Sementara para peserta survei menekankan bahwa jika calon presidennya adalah mantan Duta Besar PBB yang tersebut juga mantan Gubernus Carolina Selatan Nikki Halley, 58 persen responden menyatakan akan menyokong Partai Republik, juga pendukung Biden mengecil jadi hanya sekali 42 persen.
Ketika ditanya tentang preferensi merekan terhadap calon presiden dari Partai Republik, 73 persen responden yang tersebut masih ragu-ragu memilih Trump, sementara 15 persen memilih Haley.
Meskipun pendukung Biden miliki keunggulan 66 persen dalam pertanyaan survei mengenai pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, sebanyak 27 persen pemilih masih bimbang.
Selain itu, para pemilih mengatakan merekan lebih besar mempercayai Trump mengenai permasalahan terkait imigrasi, keamanan perbatasan, juga ekonomi, sementara merekan lebih banyak percaya kepada Biden mengenai hal-hal yang tersebut berkaitan dengan kebijakan aborsi, layanan kesehatan serta layanan keamanan sosial. (Sumber: Antara/Anadolu)
REDAKSI17.COM