Sleman (21/11/2024) REDAKSI17.COM – Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) sering kali memiliki potensi unik dan istimewa yang dapat berkembang optimal jika diberi dukungan yang tepat. Oleh karena itu, sebagai salah satu kewajiban yang harus diemban oleh seluruh instansi pendidikan, penyelenggaraan pembinaan minat, bakat, dan kreativitas peserta didik Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi (SPPI) pun menjadi hal yang makin krusial.
Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengungkapkan hal demikian dalam pembukaan Festival Budaya Pendidikan Khusus Tahun 2024 pada Kamis (21/11). Event yang diinisiasi oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY melalui Bidang Pendidikan Khusus ini, digelar selama 3 hari, mulai 21-23 November 2024, bertempat di GOR Bela Diri FIKK Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sleman.
“Pembinaan sesuai minat dan bakat, memungkinkan mereka menemukan kemampuan yang mungkin tidak akan muncul dalam pembelajaran standar. Pendekatan ini juga memiliki sangat banyak manfaat positif, mulai dari aspek penyediaan saluran untuk berkomunikasi dan menyampaikan perasaan yang mungkin sulit diekspresikan secara verbal, aspek peningkatan rasa percaya diri dan harga diri, hingga ke aspek dukungan kesejahteraan emosional dan sosial, serta aspek sosialisasi dan integrasi sosial,” jelas Sri Paduka.
Untuk itu, Sri Paduka menyambut baik dan mengapresiasi penyelenggaraan Festival Budaya Pendidikan Khusus Tahun 2024 ini, yang spesifik mengangkat tema “Kuasah Potensi, Budayaku Lestari”. Sri Paduka tak lupa mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menjadikan event ini sebagai milestone penting dan motivasi tambahan untuk terus menyempurnakan sistem dan ekosistem pendidikan yang inklusif dan berkeunggulan, meliputi pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya, nilai-nilai kebangsaan, dan nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Didik Wardaya menuturkan, Festival Budaya Pendidikan Khusus Tahun 2024 ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan pada SLB dan SPPI. Kemudian, menyediakan wahana penghubung antara penyelenggara layanan pendidikan khusus dengan komunitas profesional yang relevan.
“Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi peserta didik berkebutuhan khusus dalam bidang budaya dan keterampilan, serta mempublikasikan dan mempromosikan produk dan keunggulan layanan pendidikan khusus,” ujar Didik.
Disebutkan Didik, peserta kegiatan festival ini meliputi SLB/SPPI se-DIY dan Pusat Layanan Autis DIY yang mempersembahkan 60 tampilan budaya dan sekitar 80 stan pameran. Festival ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi masyarakat luas pada 21-23 November 2024, mulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Pameran yang digelar dalam festival ini menampilkan berbagai karya berkualitas hasil buatan siswa AKB dari SLB/SPPI se-DIY, mulai dari produk kuliner, fesyen, kerajinan tangan, hingga seni rupa. Usai membuka Festival Budaya Pendidikan Khusus Tahun 2024, didampingi Kepala Disdikpora DIY, Sri Paduka turut meninjau sekitar 80 stan yang ada.
Humas Pemda DIY