Home / Kriminal / SMA hingga Kampus di Metro Rawan Peredaran Narkoba

SMA hingga Kampus di Metro Rawan Peredaran Narkoba

SMA hingga Kampus pada Metro Rawan Peredaran Narkoba
REDAKSI17.COM – Lingkungan sekolah dalam Kota Metro tak aman dari peredaran narkoba. Data dari Polres Metro menyebutkan lingkungan sekolah juga rawan penyalahgunaan narkotika.

Kasat Narkoba Polres Metro Iptu Hendra Abdurahman menuturkan, beberapa jumlah tempat rawan penyalahgunaan narkoba mulai dari kampus, hingga sekolah menengah atas (SMA)

“Kalau dalam lingkungan sekolah itu trennya adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang, kalau di area perguruan tinggi itu sudah bercampur, ada semua jenis penyalahgunaan narkoba,” terang dia.

Dilihat dari letak kelurahan pada Bumi Sai Wawai, Kelurahan Iringmulyo, Ganjar Asri, Hadimulyo Barat lalu Kelurahan Hadimulyo Timur, merupakan daerah rawan penyalahgunaan narkoba.

Selama periode Januari hingga November 2023 ini, Satuan Reserse Narkoba Polres Metro menangkap 114 orang penyalahguna narkoba.

“Dari hasil tangkapan tersebut, petugas menyita berbagai macam barang bukti salah satunya ganja seberat 1 kilogram lebih.

Hendra mengatakan, dari 114 tersangka yang mana diamankan petugas hal itu berasal dari 78 laporan polisi (LP). Selain ganja, pihaknya juga menyita barang bukti sabu-sabu hingga ekstasi.

“Dari 114 tersangka yang dimaksud kami amankan, itu terdiri dari 78 LP. Untuk barang buktinya macam-macam, ada enam jenis narkoba yang digunakan kami amankan juga,” kata dia.

Kasat merincikan, total barang bukti yang dimaksud diamankan yakni sabu-sabu seberat 33,62 gram, kemudian ganja itu 1.121,54 gram atau satu kilogram lebih. Lalu tembakau gorila atau sinte seberat 26,31 gram.

“Kemudian ekstasi sembilan butir, obat-obatan berbahaya ada 3.854 butir kemudian psikotropika sebanyak 354 butir. Itu semua barang bukti yang digunakan diamankan dari bulan Januari sampai November,” paparnya.

Hendra mengaku akan terus berupaya menekan nomor penyalahgunaan narkoba di area Metro dengan intens melakukan sosialisasi lalu pengungkapan kasus.

“Upaya yang akan dijalankan ialah sosialisasi yang mana menyasar perguruan tinggi juga sekolah. Maka perlu dukungan juga dari pemerintah daerah, pihak sekolah kemudian perguruan tinggi,” ucapnya.

Pihaknya juga memohon dukungan semua pihak dalam upaya pemberantasan peredaran gelap narkoba di area Bumi Sai Wawai.

“Sejauh ini sudah berjalan tapi belum maksimal oleh sebab itu kurangnya dukungan anggaran untuk melaksanakan sosialisasi maupun tes urine. Selama ini P4GN sudah berjalan namun perlu ditingkatkan, misalnya seperti tes urine sebagai efek jera serta sosialisasi secara masif,” tandasnya. (ANTARA)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *