Menurut Kak Seto, aksi perundungan yang terjadi di dalam Indonesia bak gunung es yakni sudah sering terjadi namun tidaklah muncul ke permukaan. Untuk itu, ia meminta-minta agar para guru kemudian orang tua memberikan perhatian tambahan mengenai kondisi anak.
“Bagian dari fenomena gunung es yang mana banyak terjadi di area banyak tempat yang digunakan terkadang bukan muncul ke permukaan ini dikarenakan diviralkan saja,” ujar Kak Seto usai konferensi pers kasus pemasaran bayi pada Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat (23/02/24).
“Semua guru maupun orang tua peduli pada permasalahan perundungan yang mana masih sering terjadi tapi terkadang tidak ada muncul sehingga penting menjalin komunikasi yang digunakan efektif kepada putra-putrinya lalu para guru juga kepada murid,” sambungnya.
Kak Seto kemudian meminta-minta para guru lalu orang tua agar melakukan pendekatan secara emosional kepada anak. Perhatikan kondisi anak agar sanggup lebih besar mengontrol mental lalu emosinya.
Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan seringkali orang tua memberikan harapan lebih besar agar anak-anaknya unggul dalam bidang akademi. Oleh akibat itu, ia mengimbau kepada para orang tua agar bukan semata-mata memerhatikan aspek akademik saja.
“Pendekatan emosional, tapi tak cuma target akademik saja, tapi juga masalah-masalah apa, kekecewaannya berbagai hal-hal yang lain yang menyangkut emosi anak,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan anak Vincent Rompies, berinisial FLR bersama teman-temannya diduga melakukan aksi perundungan terhadap teman satu sekolahnya. Hal itu merebak dalam media sosial beberapa waktu lalu setelah akun @BosPurwa memproduksi cuitan laporan akan kasus bullying tersebut.
“Ada perundungan dalam SMA Binus International BSD. Seorang anak dipukulin serupa belasan seniornya hingga masuk rumah sakit. Ngerinya lagi, sampai disundut rokok,” bunyi tulisan yang digunakan diunggah akun @BosPurwa, Minggu (18/2/2024).
Dalam cuitan lanjutannya, akun hal tersebut juga memberi kode kalau pelaku bullying pada SMA Binus International Serpong itu diduga dari Vincent Rompies. Bahkan, korban dikatakan sampai dipukul kayu hingga disundut rokok. [Muhamad Iqbal Fathurahman]