Jakarta,REDAKSI17.COM – Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi Yen Jepang (Samurai Bond) sebesar JPY200 miliar atau Rp20,8 triliun. Kuponnya mulai 0,99%-2,55%.
Berdasarkan siaran pers yang digunakan hal itu diterima CNBC Indonesia, Jumat (17/5/2024) penerbitan terjadi pada 17 Mei 2024. Kupon bergantung dengan tenor yang dimaksud dimaksud ditetapkan. Tenor 3 tahun maka diberikan kupon 0,99%, kemudian 5 tahun 1,33%, 7 tahun 1,57%,dan 10 tahun 1,91%.
Penerbitan ini termasuk Blue Bonds sebesar JPY25 miliar dengan sebagian pada tenor 7 tahun dengan kupon 1,57% lalu 10 tahun 1,91%, serta keseluruhan tenor 20 tahun 2,55%. Penerbitan tenor 20 tahun yang tersebut mencatatkan sejarah sebagai Blue Bonds dengan tenor terpanjang.
“Penerbitan Blue Bonds kedua ini memperkuat komitmen Pemerintah terhadap pembiayaan berkelanjutan, khususnya dalam membantu sektor biru. Penerbitan Blue Bonds ini menggerakkan prospek bagi sektor swasta untuk terlibat dalam pembiayaan berkelanjutan, sekaligus juga merupakan bukti kolaborasi yang yang disebut baik dari berbagai pihak yang digunakan mana menyokong perkembangan perekonomian biru dalam tempat Indonesia,” ujar Suminto, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan juga juga Risiko, Kementerian Keuangan dalam siaran pers, Jumat (17/5/2024)
![]() |
Suminto mengungkapkan, instrumen ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para investor, yang dimaksud digunakan tercermin dari total permintaan pemodal yang mana dimaksud mencapai JPY329,5 miliar.
Penerbitan Blue Bonds ini didukung oleh Kementerian Pekerjaan Umum lalu Perumahan Rakyat, Kementerian Kelautan kemudian Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan, juga Kementerian/Lembaga yang tersebut dimaksud mempunyai proyek sebagai underlying, serta United Nations Development Programme (UNDP).
“Pemerintah Indonesia patut mendapatkan apresiasi atas keberhasilan penerbitan Blue Bond kedua. Hal ini menegaskan komitmen teguh negara ini terhadap bangunan berkelanjutan lalu kemajuan sektor ekonomi biru. UNDP Indonesia bangga dapat dapat terus bekerja sebanding secara erat dengan Kementerian Keuangan dalam merintis inisiatif ini. Langkah ini memacu perekonomian biru yang dimaksud berkelanjutan pada dalam Indonesia serta menjadi preseden penting bagi negara-negara lain dalam mengatasi tantangan lingkungan melalui pembiayaan inovatif,” ujar Norimasa Shimomura, Resident Representative United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia.
Penerbitan Samurai Bond ini ditujukan untuk pembiayaan APBN 2024. Hasil penerbitan Blue Bonds digunakan untuk mendanai proyek-proyek yang tersebut termasuk dalam kualifikasi belanja sektor blue (terkait kemaritiman) sesuai dengan SDGs Government Securities Framework (SDGs Framework). Framework yang tersebut disebut sudah pernah mendapatkan Second Party Opinion dari CICERO serta International Institute for Sustainable Development (IISD).
Program juga proyek blue diseleksi melalui mekanisme Penandaan Anggaran Perubahan Iklim atau Climate Budget Tagging (CBT), yaitu mekanisme untuk mengidentifikasi anggaran yang tersebut hal itu digunakan untuk membiayai output yang secara khusus ditujukan untuk mitigasi serta adaptasi perubahan iklim.
Adapun Joint Lead Managers untuk penerbitan Samurai Bond adalah Daiwa Securities Co. Ltd., Mizuho Securities Co. Ltd., Nomura Securities Co. Ltd., juga SMBC Nikko Securities Inc.