Home / Daerah / Sri Sultan : Bahasa Jawa Makin Disukai Jadi PR Bagi Upaya Pelestariannya

Sri Sultan : Bahasa Jawa Makin Disukai Jadi PR Bagi Upaya Pelestariannya

 

Yogyakarta (20/11/2023) REDAKSI17.COM – Panitia Kongres Bahasa Jawa VII menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (20/11). Pada pertemuan ini, Sri Sultan berpesan agar melalui kongres kali ini dapat dibuat kreasi atau upaya merekayasa agar penggunaan Bahasa Jawa disenangi masyarakat, utamanya generasi muda.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi usai mendampingi Sri Sultan pada pertemuan tersebut. Menurut Dian, Sri Sultan meminta agar cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesenangan berbahasa Jawa, tidak perlu menggunakan cara-cara yang rumit.

“Arahan Bapak Gubernur tadi sebenarnya yang paling penting bagaimana supaya Bahasa Jawa itu kemudian disenangi, khususnya untuk anak-anak. Tidak perlu yang susah-susah, karenanya kita akan mencoba menyiapkan satu standar bahasa yang lebih mudah, lebih bisa diterima,” paparnya.

Dian menuturkan, Bahasa Jawa sendiri memiliki enam level atau tingkatan bahasa. Hal inilah yang mungkin membuat generasi muda Jawa sendiri susah untuk mempelajari dan menggunakannya. Untuk itu, dengan standarisasi bahasa nantinya diharapkan bisa mempermudah dalam pengenalan Bahasa Jawa.

“Standarisasi ini juga menjadi bagian penting supaya nanti kita bisa memasukkannya pada media IT, yang kemudian bisa dengan praktis ada di HP kita, sehingga bisa digunakan dalam keseharian. Intinya kami ingin melazimkan Bahasa Jawa dalam kehidupan masyarakat Jawa sendiri. Yang penting harus bikin cara supaya Bahasa Jawa menjadi menarik, apalagi kalau sasarannya anak-anak,” jelasnya.

Usai pertemuan, Kepala Bidang Pembinaan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Eris Yunianto mengatakan, Kongres Bahasa Jawa VII akan diselenggarakan di Solo pada 28-30 November 2023. Dan sebagai tuan rumah penyelenggaraan agenda empat tahunan ini, pihaknya berharap kongres ini dapat semakin meneguhkan posisi Bahasa Jawa sebagai bahasa ibu bagi masyarakat Jawa sendiri.

“Kedatangan kami bertemu Sri Sultan adalah untuk melaporkan kongres yang sifatnya regional ini karena melibatkan tiga provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan DIY. Dan sebagai persiapannya, kami juga memohon kesediaan Sri Sultan untuk bersama Gubernur Jawa Timur dan Jawa Tengah memberikan keynote speech pada kongres nanti,” ungkapnya.

Eris menambahkan, Kongres Bahasa Jawa ke-7 mengangkat tema ‘Gayeng Gumregut Ngrumat Basa Jawa‘. Menurutnya, tema tersebut cukup sederhana dari sisi tata bahasa, tapi memiliki makna yang luar biasa.

“Gayeng Gumregut itu memiliki arti suasana hati yang menyenangkan, tentu untuk bekerja tanpa mengenalan lelah dalam merawat Bahasa Jawa. Kami berharap semua peserta yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY bisa bersama-sama melakukan upaya pelestarian ini. Kami juga mohon dukungan semuanya masyarakat Jogja, Jawa Tengah dan Jawa Timur, semoga ini menjadi agenda kita bersama untuk penguatan Bahasa Jawa,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *