Home / Daerah / Sri Sultan: Hari Jadi Ke-270 DIY, Tonggak Refleksi Keberlanjutan Nilai Keistimewaan

Sri Sultan: Hari Jadi Ke-270 DIY, Tonggak Refleksi Keberlanjutan Nilai Keistimewaan

Yogyakarta (13/03/2025) REDAKSI17.COM – Hari Jadi ke-270 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan momentum sakral yang tidak sekadar menandai perjalanan panjang sejarah, tetapi sekaligus menjadi tonggak refleksi atas keberlanjutan nilai-nilai keistimewaan yang diwariskan dengan penuh kebijaksanaan. Sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) DIY Nomor 2 Tahun 2024, Hari Jadi DIY bukan sekadar sebuah seremoni, melainkan manifestasi nyata dari tekad kolektif untuk mengukuhkan nilai-nilai historis, budaya, dan konstitusional yang menjadi pilar keistimewaan Yogyakarta.

Demikian pidato yang disampaikan Gubernur DIY,  Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Rapat Paripurna (Rapur) Istimewa DPRD DIY dalam rangka Peringatan Hari Jadi ke-270 DIY Tahun 2025 di Gedung DPRD DIY, Jalan Malioboro Yogyakarta, Kamis (13/03). Selain Pimpinan dan para anggota DPRD DIY, rapur istimewa ini dihadiri Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X, Parampara Praja DIY, jajaran Forkopimda DIY, Sekretaris Daerah DIY,
Wali kota/Bupati se-DIY, Ketua DPRD Kabupaten/Kota, instansi vertikal, perwakilan Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman serta para kepala OPD di lingkungan Pemda DIY.

” Momentum ini menjadi panggilan batin merawat dan mengembangkan Yogyakarta dalam harmoni antara tradisi, demokrasi, dan inovasi agar keistimewaan ini senantiasa relevan menghadapi tantangan zaman. Hari ini adalah ajakan untuk ‘mangayubagya’, bukan hanya euforia selebrasi, tetapi berpartisipasi aktif membangun tata pemerintahan yang semakin baik dan berpijak pada nilai-nilai kearifan lokal, selaras dengan prinsip tata kelola demokratis, akuntabel dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya butuh partisipasi masyarakat sebagai subyek dalam membangun Yogyakarta masa depan,” tutur Sri Sultan.

Sri Sultan mengungkapkan beberapa fakta historis dan kultural yang menjadi landasan penetapan 13 Maret 1755, sebagai hari lahir DIY. Pada hari tersebut, di Hutan Beringan, Pangeran Mangkubumi, raja pertama Ngayogyakarta Hadiningrat bergelar Sri Sultan HB I mendeklarasikan “Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat,”. Tanggal 13 Maret 1755 menjadi momentum pertama kalinya digunakan nama ‘Ayodhya’..Dari kata inilah dijadikan nama “Ngayogyakarta Hadiningrat” berarti tempat yang baik dan sejahtera yang menjadi suri tauladan keindahan alam semesta.

Tanggal 13 Maret 1755 pun menandai puncak jiwa kemerdekaan yang digelorakan Pangeran Mangkubumi, untuk melepaskan diri dari hegemoni kolonialisme Belanda. Waktu ini juga menyimbolkan persatuan kewilayahan Yogyakarta, karena pada masa pemerintahan Sultan HB I, wilayah Yogyakarta belum terpecah akibat intervensi kolonialisme. Peristiwa Hadeging Nagari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat ini, secara “de jure‘ sudah memenuhi unsur yang disyaratkan menjadi sebuah negara berbentuk Kasultanan, yaitu pemimpin, rakyat, wilayah, dan pemerintahan.

Pada dirgahayu ke-270 ini, DIY mencanangkan cita-cita yang terbingkai dalam tema ‘Tumata, Tuwuh, Ngrembaka,’. Tumata adalah keteraturan dalam tata kelola, Tuwuh tentang pertumbuhan yang berkelanjutan dan Ngrembaka adalah kesejahteraan yang inklusif. Keistimewaan Yogyakarta bukan hanya tentang sejarahnya, tetapi bagaimana memastikan setiap warga DIY mendapatkan manfaat dari kebijakan yang telah dibuat.

“Kita memiliki tanggung jawab kolektif memastikan Yogyakarta tetap istimewa, tidak hanya dalam atributnya, tetapi juga dalam kebijakannya, tata kelolanya, dan kesejahteraan rakyatnya. Masa depan Yogyakarta adalah milik kita yang berperan mewujudkannya. Mari jadikan semangat Hari Jadi ke-270 DIY ini, sebagai momentum memperkuat kolaborasi, memperkokoh persatuan, dan melangkah bersama menuju Yogyakarta yang lebih maju, berdaya, dan berkeadilan,” papar Raja Kraton Yogyakarta ini.

Sementara itu, Ketua DPRD DIY Nuryadi dan Wakil Ketua beserta anggota DPRD DIY mengucapkan selamat kepada Gubernur DIY dan jajarannya yang tengah memperingati Hari Jadi ke-270 DIY . Sebuah usia yang sangat matang bagi sebuah daerah dan sudah sangat berpengalaman menjalani proses hidup bernegara dan berpemerintahan. Diharapkan seiring bertambahnya usia tersebut menambah semangat aparat dan seluruh warga untuk mewujudkan masyarakat DIY yang semakin sejahtera

“Kami sebagai wakil rakyat pasti berkeinginan sebagai pelayan masyarakat membawa semakin menuju kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan kebijakan efisiensi anggaran, maka DPRD DIY pun menghapus perjalanan ke luar negeri dialihkan untuk kegiatan yang langsung berjumpa dengan masyarakat,” pungkas Nuryadi.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *