Yogyakarta (24/07/2025) REDAKSI17.COM – Stadion Maguwoharjo dibangun dengan dana APBN, dan sudah seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan publik, bukan untuk kepentingan satu wilayah atau kelompok saja. Hal ini disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyikapi belum diizinkannya PSIM Yogyakarta menggunakan Stadion Maguwoharjo Sleman sebagai kandang resmi.
Sri Sultan menilai bahwa sebagai bagian dari DIY, Sleman tidak sepatutnya membatasi pemanfaatan stadion hanya untuk kepentingan wilayahnya. Terlebih, PSIM sebagai klub asal DIY juga menyatakan kesiapannya untuk menyewa sesuai ketentuan.
“Ya kan terserah pemerintah, masa tiap kabeh bangun stadion hanya untuk rakyatnya sendiri. Sleman kan bagian dari DIY,” kata Sri Sultan pada Kamis (24/07) di Kompelsk Kepatihan, Yogyakarta.
Sri Sultan menyayangkan adanya penolakan tersebut, mengingat, yang akan memanfaatkan Stadion Maguwoharjo adalah PSIM yang notabene dari DIY. Selama ini, Stadion Maguwoharjo diketahui, juga disewakan untuk pihak di luar DIY.
“Masak disewa sama yang lain boleh dari luar Jogja, malah sama PSIM nggak boleh. Kan nggak ada ruginya. Wong ra gratis,” ujar Sri Sultan.
Gubernur DIY ini juga mendorong adanya dialog antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan polemik ini secara terbuka. “Makanya saya minta rembukan sama Pak Bupati. Itu kan untuk kepentingan publik,” ujarnya.
Menurut Sri Sultan, pembatasan penggunaan fasilitas berdasarkan wilayah administratif mencerminkan pola pikir yang sempit dan tidak sesuai dengan semangat keistimewaan DIY.
“Mosok dari Jogja sendiri nggak boleh. Kan nggak logis, terlalu cupet pola pikirnya,” tutup Sultan.
Humas Pemda DIY