Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY kembali menggelar Pasar Murah menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Halaman Kantor Disperindag DIY, Jumat–Sabtu (12–13/12). Gelaran pasar murah penutup tahun tersebut digelar untuk menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat DIY dengan harga terjangkau.
Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati, menjelaskan penyelenggaraan Pasar dan Bazar Murah merupakan bagian dari tugas Disperindag sebagai anggota Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY. Pada kegiatan ini, Disperindag menggandeng Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY serta sejumlah distributor pangan untuk memastikan pasokan dan harga tetap stabil menjelang perayaan Nataru.
Menurut Yuna, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi erat dengan sembilan distributor pangan di DIY. Melalui kolaborasi tersebut, berbagai komoditas pangan strategis disediakan dalam jumlah memadai sehingga masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau.
“Pasar dan bazar murah ini menjadi salah satu strategi pengendalian inflasi serta langkah konkret menjaga kecukupan pasokan menjelang Nataru. Sebanyak sembilan distributor menyediakan total 12 ton bahan pokok. Harapannya, kebutuhan masyarakat menjelang perayaan akhir tahun dapat terpenuhi,” ujar Yuna di kantornya, Jumat (12/12).
Sepanjang 2025, Disperindag DIY telah melaksanakan enam operasi pasar serta 25 gelaran pasar murah. Yuna menegaskan komitmen untuk terus memperluas jangkauan kegiatan serupa pada 2026. Ia juga menekankan pentingnya sinergi distributor dalam menjaga stabilitas harga di lapangan.
Adapun sembilan distributor yang terlibat dalam Pasar Murah kali ini meliputi Bulog, PT Rajawali Nusindo Indonesia, PT Pangan Surya Makmur, PT Goedang Grosir Berdikari, PT Taru Martani, Distributor Produk Wilmar, UD BM Jogja, Paguyuban Pedagang Beras Makmur Beras, serta BUMDes Binangun Mujur Sri Kayangan. Pelibatan banyak pihak diharapkan dapat memperkuat jangkauan distribusi pangan bagi masyarakat.
Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Eling Priswanto, menegaskan Biro Perekonomian selaku Koordinator TPID DIY terus memperkuat sinergi pengendalian inflasi melalui Pasar Murah dan Operasi Pasar. Sepanjang 2025, tercatat enam operasi pasar dan 25 pasar murah telah digelar Disperindag DIY di berbagai titik di DIY.
Menurut Eling, pelaksanaan Pasar Murah menjadi wujud nyata keselarasan kebijakan antarlembaga dalam menjaga stabilitas harga. Dengan demikian, langkah pengendalian inflasi berjalan lebih efektif karena didukung OPD terkait serta distributor bahan pokok dan penting di DIY.
“Strategi pengendalian inflasi mencakup keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, penguatan pasokan, serta komunikasi efektif. Kami ingin memastikan seluruh strategi tersebut berjalan dengan baik melalui kerja sama kuat antara Pemda DIY dan para distributor,” jelas Eling.
Eling menambahkan, TPID DIY juga melakukan pemantauan langsung terhadap stok dan harga pangan di lima kabupaten/kota menjelang Nataru. Dari hasil pemantauan, beberapa komoditas seperti cabai mengalami kenaikan harga yang bersifat musiman dan masih dalam batas wajar.
“Kami berharap apabila terjadi kenaikan harga, tetap dalam rentang terkendali sehingga tidak membebani masyarakat. Secara umum stok pangan di DIY aman. Seluruh instansi, termasuk Bank Indonesia dan Satgas Pangan Polda DIY, terlibat dalam memastikan inflasi tetap terkendali,” tutur Eling.
Sementara itu, Kepala Cabang PT Rajawali Nusindo Yogyakarta, Heri Susetyo, menyampaikan apresiasi atas konsistensi Pemda DIY dalam menyelenggarakan pasar murah. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu masyarakat sekaligus menciptakan rantai pasok pangan yang lebih efisien.
“Melalui kegiatan seperti ini, masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga lebih murah serta akses yang lebih mudah. Kami telah mengikuti enam operasi pasar dan 25 pasar murah sepanjang 2025,” ungkap Heri.
Heri menegaskan komitmen Rajawali Nusindo sebagai BUMN pangan untuk terus mendukung Pemda DIY menjaga keterjangkauan dan ketersediaan bahan pokok. Ia berharap program pasar murah dapat berlanjut tidak hanya pada 2025, tetapi juga tahun-tahun berikutnya agar manfaatnya semakin dirasakan masyarakat.
Humas Pemda DIY




