Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY memastikan bahwa pasokan pangan di Kabupaten Kulon Progo berada dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), meskipun terdapat kenaikan pada harga cabai dan bawang merah. Kepastian ini diperoleh setelah TPID DIY bersama Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melakukan pemantauan langsung di Pasar Wates dan PT Janu Putro (Peternak Telur Ayam), Lendah, Kulon Progo pada Jumat (05/12).
Wakil Bupati Kulon Progo, Ambar Purwoko menegaskan bahwa stok kebutuhan pokok untuk masyarakat Kulon Progo terpantau aman dan tidak ditemukan gangguan distribusi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan daerah menghadapi peningkatan permintaan selama Nataru.
“Kami memastikan dari pemerintahan Kabupaten Kulon Progo didampingi dengan Pak Biro Perekonomian juga memastikan bahwa ketersediaan sembako bahan pangan untuk masyarakat dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru, kami juga bisa memastikan Kabupaten Kulon Progo aman. Untuk stok, sampai dengan hari ini kita turut tidak ada permasalahan apa pun, Insya Allah ke depan juga aman,” ujar Ambar.
Ambar menjelaskan bahwa kenaikan harga hanya terjadi pada beberapa komoditas tertentu, terutama cabai dan bawang merah, sementara komoditas pangan lainnya tetap stabil. “Memang ada beberapa yang mengalami kenaikan, ada beberapa komoditas yaitu cuma harga cabai dan bawang merah. Lain-lainnya Insya Allah aman, ada kenaikan tapi kita anggap masih aman lah untuk masyarakat,” tambahnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Eling Priswanto menuturkan bahwa TPID DIY rutin berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memantau perkembangan harga dan stok pangan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa ketersediaan beras, sayuran, dan komoditas penting lainnya di Kulon Progo berada dalam kondisi aman.
“Jadi tiap tahun kita selalu berkoordinasi dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah, selalu berkoordinasi dengan provinsi, kabupaten, kota. Kali ini, berkenan bergabung dengan kami Pak Wakil Bupati Kulon Progo. Jadi kita pastikan juga bahwa seluruh stok, baik itu beras, cabai dan segala macam atau sembako sayuran, juga aman untuk wilayah Kulon Progo,” jelas Eling.
Menurut Eling, kenaikan harga cabai dan bawang merah merupakan fenomena wajar menjelang hari besar, terutama dengan kondisi cuaca tidak menentu, serangan hama, dan sejumlah wilayah penyangga yang terdampak bencana. Namun demikian, TPID memastikan kenaikan tersebut masih tergolong terkendali.
“Memang terdapat sedikit kenaikan untuk komoditas cabai dan bawang merah tapi itu adalah hal yang wajar ketika menghadapi hari besar. Cuma kami dari TPID berharap supaya kenaikan itu tetap terkendali sehingga masyarakat tidak terbebani,” ungkapnya.
Eling menambahkan bahwa inflasi DIY masih berada pada angka 2,92 persen atau dalam rentang target nasional, serta pertumbuhan ekonomi DIY termasuk Kulon Progo tercatat berada di atas rata-rata nasional. Jika ke depan ditemukan kenaikan harga yang signifikan, TPID bersama pemerintah daerah siap melakukan intervensi melalui operasi pasar. “Ketika nanti di lapangan kita lihat ada kenaikan-kenaikan harga yang dirasa cukup signifikan, nanti kita pasti bersama dengan Pak Wakil Bupati dan pemerintah daerah pasti akan turun,” tegasnya.
Lebih lanjut, Eling pun mengungkapkan harga cabai sangat dipengaruhi kondisi pasar nasional, sehingga daerah pada praktiknya mengikuti harga yang berkembang secara nasional. “Karena kalau cabai kan harganya secara nasional ya, jadi kita tidak bisa bikin harga sendiri. Setiap daerah itu biasanya mengikuti yang berlaku secara nasional,” tutupnya.
HUMAS PEMDA DIY




