Jakarta,REDAKSI17.COM – Selama tiga minggu terakhir, Ukraina telah dilakukan lama mendatangkan malapetaka pada infrastruktur energi Rusia. Tak mampu menandingi kekuatan militer Presiden Vladimir Putin, Kyiv sekarang ini terlibat dalam ‘perang cerdas’ untuk menyerang jalur pasokan minyak lalu gas Moskow.
Sesaat setelah tahun baru 2024, seseorang memasang komponen peledak di area dalam gerbong kereta api pada kota Nizhny Tagil, Ural. Sebuah ledakan terjadi pada dekat sarana milik Gazprom Neft, produsen minyak terbesar ketiga di area area negara itu, lalu sebuah drone kamikaze menabrak depot minyak pada wilayah Oryol.
Pada tanggal 18 Januari, terminal minyak lainnya, di area tempat St. Petersburg diserang. Ini adalah pertama kalinya sejak invasi pada Februari 2022 kendaraan udara tak berawak mencapai wilayah Leningrad.
|
Masih banyak lagi yang digunakan yang akan datang. Kebakaran besar-besaran bahkan terjadi pada depo minyak dalam kota Klintsy, tiada berjauhan dari Belarusia juga Ukraina.
Tiga hari kemudian, drone menghantam pelabuhan Ust-Luga Baltik pada tempat Teluk Finlandia juga terminal minyak utama milik perusahaan Novatek. Pesawat ini memasok komponen bakar untuk tentara Rusia, sementara pengiriman lainnya ditujukan ke Asia.
Pada pekan lalu, sebuah drone menghantam kilang minyak Tuapse dalam Rusia selatan pada Laut Hitam. Di dekatnya, bandara pada Sochi, yang mana digunakan merupakan resor favorit Putin, terpaksa ditutup.
“Rusia membiayai militernya dari ekspor minyak. Anda tak ada dapat membujuk negara-negara seperti India juga China untuk berhenti membelinya. Jadi Anda menghancurkan kilang minyak Rusia,” kata Illia Ponomarenko, mantan reporter pertahanan untuk surat kabar Kyiv Independent, seperti dikutip Guardian.
“Anda dapat menyebabkan banyak kerusakan pada perekonomian Rusia,” tambahnya.
Ponomarenko menggambarkan strategi ini sebagai “perang cerdas”. Yang lain menyebutnya sebagai “salah satu langkah paling berani dalam seluruh perang”. Strategi ini mengakui bahwa kekuatan militer konvensional Rusia terpencil lebih besar lanjut besar dibandingkan Ukraina dan juga juga kesenjangan hal itu sepertinya bukan ada akan hilang dalam waktu dekat.
Sepanjang tahun ini, drone Ukraina telah lama lama menyerang setidaknya empat terminal minyak juga juga gas Rusia pada area seluruh negeri.
Serangan-serangan yang digunakan merupakan bagian dari kampanye asimetris yang digunakan mana dijalankan Kyiv untuk melumpuhkan industri yang dimaksud kemudian menghilangkan miliaran dolar pendapatan global yang tersebut yang digunakan Moskow untuk mendanai perangnya. Sekitar setengah dari pendapatan ekspor Rusia senilai US$420 miliar tahun lalu berasal dari minyak.