Yogyakarta (03/03/2025)REDAKSI17.COM – Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono menyaksikan Serah Terima Jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta di Ghra Pandawa Balaikota Yogyakarta pada Senin (03/03). Pj. Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto mengungkapkan harapannya agar persoalan sampah di Kota Yogyakarta bisa diselesaikan Wali Kota Yogyakarta yang baru.
“Alhamdulillah kami bisa menyelesaikan ketugasan kami dengan baik selama 9 bulan di Yogyakarta ini. Tentu masih ada persoalan yang belum kami selesaikan 100 persen, seperti persoalan sampah meski telah dapat kami kondisikan. Harapan kami, memang bukan kami yang mengawali penanganannya, tetapi di bawah pimpinan Pak Hasto dan Pak Wawan, persoalan ini harus bisa diakhiri,” ungkap Sugeng.
Sugeng mengungkapkan, pada saat dilantik menjadi Pj. Wali Kota Yogyakarta oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X tahun lalu, beberapa hal telah diamanatkan kepadanya. Pertama ialah harus mampu menyukseskan Pemilukada 2024 dengan aman, tertib dan damai. Menurutnya, hal itu telah berhasil dilakukan, hingga terpilihnya pasangan Hasto Wardoyo dan Wawan Harmawan menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta periode 2025-2030.
“Selain itu, kami juga mendapat amanat menjaga marwah utama, menertibkan dan menyelesaikan segala permasalahan yang berkait dengan sumbu filosofi. Alhamdulillah juga sudah bisa kami diselesaikan, meskipun masih diiringi ucapan kasih sayang yang tidak enak di telinga,” tuturnya.
Sugeng juga memohon maaf atas segala kesalahan yang dilakukannya selama ia menjabat Pj. Wali Kota Yogyakarta. Ia berharap, dengan dilakukannya serah terima jabatan di awal bulan Ramadan ini bisa membawa keberkahan bagi semua pihak.
Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengungkapkan, rasa terima kasihnya kepada Sugeng Purwanto atas pengabdiannya di Kota Yogyakarta. Menurutnya, meski hanya 9 bulan tetapi Sugeng sebagai Pj. Wali Kota Yogyakarta pasti memberikan banyak manfaat. “Tentu akan kami lanjutkan yang sudah bapak dan ibu lakukan di Yogyakarta demi pelayanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Menurut Hasto, ada beberapa hal menarik yang didapatkannya saat mengikuti retret kepala daerah di Magelang. Pertama, kesatuan negara untuk NKRI berdaulat. Kemudian, Perpres Nomor 12 Tahun 2005 yang mencakup refocusing, automatical adjustment, dan efisiensi anggaran. Hal menarik lainnya ialah tentang kebijakan keuangan negara, serta pertumbuhan ekonomi.
“Mengenai pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun daerah, ada tiga hal penting yang menjadi kuncinya, yakni belanja pemerintah, investasi, dan UMKM. Kebijakan hilirisasi dan industrialisasi demi percepatan pengembangan ekonomi nasional juga penting untuk diperhatikan. Penguatan pemberantasan korupsi, memajukan SDM yang unggul dan tangguh, dan reformasi birokrasi juga termasuk yang akan terus kami lakukan,” paparnya.
Mengenai upaya pengembangan SDM yang unggul, Hasto menegaskan, tidak akan bisa terlepas dari upaya pemberdayaan perempuan. Apalagi kondisinya angka harapan hidup perempuan di Yogyakarta menjadi yang tertinggi se-Indonesia. “Untuk itu, pemberdayaan perempuan tentu akan kami lakukan dalam upaya mewujudkan SDM Yogyakarta yang unggul dan berdaya saing,” imbuhnya.
HUMAS DIY