Yogyakarta,REDAKSI17.COM– Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali menyatakan dukungan Pemda DIY terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), melalui kesiapan Lumbung Mataraman untuk dijadikan sebagai pemasok kebutuhan bahan baku pangan program MBG. Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Sri Sultan, usai menerima kunjungan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik S. Deyang, pada Selasa (23/12).
“Keputusan kami sekarang Koperasi Desa Merah Putih itu berdiri sendiri, Lumbung Mataraman berdiri sendiri. Sehingga dengan demikian, kami punya kepastian bagaimana mengembangkan Koperasi Desa Merah Putih maupun Lumbung Mataraman. Harapan saya ini (Lumbung Mataraman) sebagian besar bisa suplai pada kebutuhan-kebutuhan program Makan Bergizi Gratis,” tutur Sri Sultan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Dikatakan Sri Sultan, melalui program Lumbung Mataraman, maka pemenuhan kebutuhan bahan baku pangan program MBG akan berasal langsung dari petani, bukan melalui pasar. Langkah ini diharapkan mampu menjaga stabilitas pasokan sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat perdesaan.
“Harapan saya sayur dan sebagainya bukan belanja di pasar, tetapi langsung dari petani. Sehingga dengan pola seperti ini, masyarakat di desa itu bisa mendapat penghasilan,” ujar Sri Sultan.
Pada kesempatan ini, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Komunikasi Publik dan Investigasi, Nanik S. Deyang pun mengutarakan rasa terima kasihnya atas dukungan Pemda DIY terhadap program MBG melalui Lumbung Mataraman ini. Dukungan tersebut memberikan ketenangan bagi pihaknya, yang sempat gelisah akan penyediaan bahan baku pangan MBG.
“Kegelisahan kami adalah dalam penyediaan bahan baku karena kebutuhannya itu sangat tinggi. Khawatirnya terjadi inflasi dan kekurangan bahan baku. Alhamdulillah luar biasa. Ternyata Pak Gubernur sudah ada program namanya Lumbung Mataram yang secara terintegrasi ada peternakan, ada pertanian. Lumbung Mataram ini yang nanti insyaallah akan memasok dapur-dapur MBG,” jelas Nanik.
Senada dengan Sri Sultan, Nanik berharap melalui dukungan dari Lumbung Mataraman ini, tidak ada lagi yang membeli bahan baku pangan dari luar daerah. Dengan demikian, kemandirian ekonomi dan juga pemberdayaan masyarakat akan terjadi.
“Saya berterima kasih. Nanti kami akan sosialisasi, saya akan sampaikan bahwa DIY ini sudah mempelopori. Di mana desa-desa ini disiapkan. Lumbung Mataraman ini ternyata Pak Gubernur untuk masyarakat itu tanahnya dipinjamkan. Tanah Kas Desa itu, tiap desa satu hektar lebih dipinjamkan untuk menanam sayur, buah, dan peternakan,” kata Nanik.
Selain itu, Nanik turut melaporkan bahwa dalam kunjugan kali ini, pihaknya sekaligus mensosialisasikan tentang Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis kepada Gubernur DIY. Yang mana dalam perpres tersebut disebutkan bahwa penerima manfaat kini juga ditujukan pula kepada ibu hamil, menyusui, dan kelompok lainnya yang mencakup pendidik dan tenaga kependidikan.
“Kemudian juga di Perpres Nomor 115 Tahun 2025 itu benar-benar ditekankan tidak boleh menggunakan bahan pabrikan, semua harus lokal. Sehingga nanti UMKM, ibu-ibu, PKK, kantin sekolah semua akan hidup. Karena roti tidak dari pabrikan, tetapi roti nanti dibuat oleh kantin. Kemudian ibu-ibu, PKK, dan juga UMKM, untuk lauk-lauk, seperti mungkin kalau bikin nugget atau makanan anak-anak, yang buat nanti ibu-ibu,” terang Nanik.
Humas Pemda DIY





