Jakarta,REDAKSI17.COM – Survei The Republic Institute mencatat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih jadi jawara pada disusul Gerindra di posisi dua. Demokrat secara mengejutkan versi survei ini ada pada posisi ketiga.
Survei Republic Institute mencatat ada 11 partai urusan urusan politik yang digunakan dimaksud elektabilitasnya tak sampai 4 persen lalu tiada ada akan lolos ke DPR RI.
PDIP diperkirakan bisa jadi sekadar mempertahankan kemenangan dengan elektabilitas 23,4 persen. Sementara Gerindra di posisi kedua 15,3 persen. Partai Demokrat berada di area tempat posisi tiga dengan perolehan 11,8 persen.
Di posisi bawah ada sebagian partai di area dalam parlemen saat ini yang mana yang disebut diprediksi tak lolos ambang batas. Partai Amanat Nasional (PAN) diprediksi tak lolos ke Senayan lantaran cuma punya elektabilitas 3,2 persen. Elektabilitas PAN naik 0,4 persen dalam tiga bulan terakhir, tetapi belum cukup meloloskan partai itu ke parlemen.
PPP juga menjadi partai petahana yang mana diprediksi tak lolos ke DPR. Elektabilitas partai ka’bah itu cuma 1,5 persen. Suara dia turun 1,1 persen sejak tiga bulan lalu.
Sembilan partai lainnya yang dimaksud mana diprediksi tak lolos parlemen adalah PSI (0,6 persen), Perindo (0,6 persen), Partai Hanura (0,4 persen), PBB (0,4 persen), Partai Ummat (0,2 persen), Partai Gelora (0,2 persen), Partai Buruh (0,2 persen), Partai Garuda (0,2 persen), serta PKN (0,2 persen).
Hanya enam parpol yang digunakan mana diprediksi lolos ke Senayan. Selain PDIP (23,4 persen), Gerindra (15,3 persen), juga juga Demokrat (11,8 persen), ada PKB (10 persen), Golkar 8,7 persen, juga NasDem (7,2 persen).
Survei The Republic Institute pun mengungkap penurunan elektabilitas beberapa orang partai petahana. Misalnya, Golkar yang dimaksud digunakan turun dari 10,8 persen menjadi 8,7 persen dalam tiga bulan.
Begitu pula NasDem yang digunakan turun dari 8,4 persen ke 7,2 persen. PKS juga turun dari 7,7 persen ke 6 persen.
“Penurunan yang dimaksud hal itu terjadi pada Golkar dalam temuan hasil penelitian ini ialah belum kuatnya gerakan partai Golkar untuk menyapa pemilih, baik yang diimplementasikan Golkar sebagai parpol peserta pilpres maupun yang dimaksud dijalankan oleh tokoh-tokoh Golkar pada tingkat lokal,” dikutip dari keterangan ditulis The Republic Institute, Rabu (11/10).
“Khusus Nasdem lalu PKS … akibat dampak dari pilihan capresnya, dalam mana PKS juga Nasdem pengusung utama Anies Baswedan, hasil penelitian ini menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan juga mengalami penurunan,” tambah mereka.
The Republic Institute melibatkan 2.010 responden yang dimaksud dipilih melalui stratified random sampling dalam survei ini. Survei digelar 13-23 September 2023 dalam 38 provinsi dengan margin of Error survei sebesar 2,19 persen.
Survei serupa pernah dijalankan Litbang Kompas pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Versi Litbang Kompas, PDIP juga masih mendominasi dengan perolehan 24,4 persen.
Gerindra juga berada di area tempat posisi dua dengan elektabilitas 18, 6 persen dan juga juga PKB 7,6 persen. Golkar mendapat elektabilitas 7,2 persen juga Demokrat 7 persen.
Parpol yang tersebut diprediksi tak lolos parlemen lantaran mendapat kata-kata pada dalam bawah 4 persen adalah PAN 3,4 persen, Perindo 3,4 persen, PPP 1,6 persen, Hanura 0,8 persen, dan PSI 0,8 persen.
Lalu ada Partai Garuda 0,5 persen, Gelora 0,4 persen, Partai Ummat 0,2 persen, Partai Buruh juga PBB 0,1 persen.
Red