Home / Nasional / Syahrul Limpo Mundur, Benarkah Mentan Identik Dengan Parpol?

Syahrul Limpo Mundur, Benarkah Mentan Identik Dengan Parpol?

Syahrul Limpo Mundur, Benarkah Mentan Identik Dengan Parpol?

Jakarta, REDAKSI17.COM  – Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menteri Pertanian (Mentan) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis sore (5/10/2023). Meski demikian, surat cuma diterima oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

“Saya sore ini datang memohonkan waktu Bapak Presiden juga diberi kesempatan melalui Mensesneg Pak Praktikno untuk menyampaikan usul juga pengunduran diri saya sebagai menteri,” kata SYL di area tempat kantor Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Kamis (5/10).

SYL ingin fokus dalam proses pemeriksaan yang mana dimaksud dikerjakan oleh aparat hukum. “Alasan saya adalah ada proses hukum yang digunakan digunakan saya hadapi lalu juga saya harus siap hadapi secara serius,” ujarnya.

Dirinya berharap warga bukan menghakimi dulu sebelum ada hasil pemeriksaan lalu juga putusan pengadilan. “Tentu biarkan proses hukum berlangsung dengan baik lalu saya siap hadapi,” jelas SYL.

SYL terpantau tiba sekitar pukul 17.20, bersama dengan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Siti Nurbaya. Menggunakan mobil Alphard hitam dengan plat nomor B 1298 RFV.

Pratikno akan langsung menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digunakan digunakan saat ini juga berada pada Istana Negara, Jakarta. “Jadi surat itu sudah kami terima baru saja. Dan segera saya laporkan ke Presiden,” ujarnya.

“Sebagai aktivitas lanjut ini kita akan segera menindaklanjuti, nanti saya menunggu arahan bapak Presiden kemungkinannya adalah dikarenakan sudah mengundurkan diri maka akan diterbitkan Kepres Pemberhentian lalu kita harus mencari orang yang tersebut yang melaksanakan tugas sebagai menteri pertanian,” papar Pratikno.

SYL pun menjawab tudingan bahwa dirinya hilang kontak. “Masa hilang saya ada pada tempat sini,” kata Syahrul Yasin pada tempat Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (5/10/2023).

Sebelumnya, SYL baru tiba pada Indonesia pada Rabu (4/10/2023). Ia sempat dinyatakan hilang kontak usai melakukan perjalanan dinas ke Almeria, Spanyol, juga Roma Italia. Namun, belakangan diketahui dirinya tengah menjalani pengobatan usai kunjungan kerjanya itu.

Sosok SYL tengah menjadi sorotan rakyat seiring langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelidiki kasus dugaan korupsi dalam Kementerian Pertanian (Kementan).

Banyak dari Parpol

Kementan adalah salah satu kementerian vital dalam Indonesia yang digunakan bertanggung jawab atas pengelolaan sektor pertanian. Kehadiran orang Mentan yang tersebut dimaksud kompeten serta juga berintegritas menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketahanan pangan kemudian pertumbuhan sektor pertanian.

Menariknya, dalam beberapa tahun terakhir, terlihat kecenderungan kuat di area tempat mana Mentan yang mana hal tersebut diangkat berasal dari kalangan politisi partai kebijakan pemerintah (parpol). Kecenderungan ini dapat diilustrasikan melalui analisis masa jabatan Mentan sejak era Reformasi hingga saat ini.

Pertama, Mentan saat ini,SYL, yang mana digunakan menjabat sejak 23 Oktober 2019, merupakan anggota dari Partai NasDem. Pemilihan politisi partai untuk jabatan ini mungkin dapat dihubungkan dengan upaya penguatan posisi parpol dalam pemerintahan di dalam tempat era Presiden Jokowi.

Kemudian, sebelum SYL, Amran Sulaiman, yang dimaksud mana menjabat sebagai Mentan dalam area era Jokowi dari 27 Oktober 2014 hingga 20 Oktober 2019, adalah pribadi profesional. Namun, belakangan dia juga terlihat mempunyai kedekatan dengan partai politik. Hal ini mencerminkan bahwa meskipun secara formal pribadi profesional, Amran Sulaiman masih memiliki keterkaitan kebijakan pemerintah yang dimaksud dimaksud cukup kuat.

Jika kita melihat tambahan tinggi sangat sangat jauh ke masa jabatan sebelumnya, Mentan cenderung mempunyai keterkaitan dengan Parpol. Suswono, Anton Apriantono, juga Mohamad Prakosa, semuanya berasal dari partai kebijakan pemerintah tertentu, seperti PKS serta PDIP.

Namun, perlu dicatat bahwa dalam tempat awal era Reformasi, jabatan Mentan sempat dipegang oleh kalangan profesional, seperti Bungaran Saragih pada Kabinet Gotong Royong juga Soleh Solahudin pada masa Reformasi Pembangunan.

Kecenderungan politisasi jabatan Mentan ini mengundang pertanyaan mengenai dampaknya terhadap sektor pertanian Indonesia. Apakah politisasi ini menguntungkan atau merugikan sektor pertanian?

Terlepas dari itu, upaya perbaikan lalu peningkatan sektor pertanian harus tetap menjadi fokus utama, terlepas dari latar belakang urusan kebijakan pemerintah Mentan yang dimaksud menjabat.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *