Home / Ekobis / Tahun Depan ‘Luapan’ Gas Jatim Bakal Dialiri ke Jabar

Tahun Depan ‘Luapan’ Gas Jatim Bakal Dialiri ke Jabar

Tahun Depan ‘Luapan’ Gas Jatim Bakal Dialiri ke Jabar

Jakarta,REDAKSI17.COM  – PT PGN Tbk (PGAS), Subholdig Gas Pertamina, menyebutkan saat ini perusahaan tengah mengusahakan kondisi kelebihan pasokan gas pada Jawa Timur akan dialokasikan ke Jawa Barat pada tahun 2024 mendatang.

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, pada tahun 2024 diperkirakan proyek pipa gas transmisi Cirebon-Semarang akan terbangun, sehingga nantinya kelebihan gas dari Jawa Timur dapat dialiri ke Jawa Barat.

“Ya, untuk 2024 sudah akan dibangun untuk sektor Semarang-Cirebon. Artinya nanti oversupply (kelebihan pasokan) Jawa Timur mampu hanya dikirim ke Jawa Barat yang digunakan dimaksud sedang shortage (kekurangan),” ungkap Arief kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (27/11/2023).

Arief mengatakan, perkembangan transmisi gas pipa itu mampu jadi membantu perusahaan dalam menjamin keandalan pasokan gas yang tersebut digunakan akan dialokasikan ke perindustrian di tempat dalam Jawa Barat.

“Jadi ini sangat berarti banget buat PGN, dalam kaitannya kita menyediakan atau menjamin reliability pasokan ke industri,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi serta Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menyaksikan pengaliran gas bumi (gas-in) pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang tahap I (Cisem-1) ke kawasan industri Kendal (KIK).

Proyek Strategis Pemerintah ini menurut Tutuka sangat penting dikerjakan sebagai milestone pengembangan industri gas bumi nasional.

Pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 ini dilaksanakan oleh Pemerintah melalui pembiayaan APBN untuk menyokong pertumbuhan lalu juga nilai tambah bagi perekonomian nasional.

“Pipa Cisem adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) juga juga merupakan terobosan akibat dibangun langsung oleh Kementerian ESDM melalui pembiayaan APBN,” kata Tutuka dalam keterangan resmi, Jumat (17/11/2023).

Selanjutnya, pipa Cisem-1 dikelola oleh Direktorat Jenderal Migas melalui LEMIGAS yang dimaksud mana bekerjasama dengan Pertagas. Dengan peran langsung pemerintah ini, lanjut Tutuka, maka toll fee atau biaya pengangkutan gas melalui Pipa Gas Cisem-1 dapat menjadi tambahan besar rendah. Adapun penetapan toll fee-nya nanti akan dikerjakan oleh BPH Migas.

Dampak positif dari toll fee yang dimaksud yang disebut rendah, maka industri pada Kawasan Industri Kendal itu akan mendapatkan tarif gas yang tersebut mana tambahan ekonomis sehingga produktifitas juga daya saing industri meningkat, terjadi peningkatan investasi, serta penyerapan tenaga kerja bagi rakyat.

“Sebagai contoh, salah satu industri di tempat tempat Kawasan Industri Kendal ini, langsung dapat menikmati penurunan biaya gas yang digunakan mana menarik dengan adanya pengaliran gas melalui Pipa Cisem-1. Pengaliran gas hari ini di area tempat Kawasan Industri Kendal masih permulaan untuk 5 industri serta akan terus meningkat,” tambah Tutuka.

Proyeksi kemungkinan industri yang digunakan yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 di tempat area Kendal juga Batang dapat sekitar 40 industri.

Selain memberi keuntungan untuk industri, Pipa Cisem juga akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat melalui gas untuk rumah tangga.

“Setelah selesainya Pipa Cisem tahap 2, diharapkan terdapat prospek gas untuk Jaringan Gas Kota (Jargas) minimal 5 MMSCFD atau sekitar 300.000 rumah tangga. Khusus untuk Kendal sendiri terdapat kemungkinan jargas sekitar 10.000 rumah tangga,” ungkap Tutuka.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *