Dikutip dari berbagai sumber, laksa merupakan kuliner khas perpaduan budaya Melayu kemudian Tionghoa. Makanan berbahan dasar mie ini awalnya merupakan makanan khas Negeri Tirai Bambu, dikombinasikan dengan bumbu rempah dari negara-negara dalam Asia Tenggara kemudian menjadi peranakan setelah tersebar di tempat beberapa wilayah di area Indonesia.
Pada umumnya, tarif kuliner untuk laksa berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu, tergantung topping atau tambahan yang digunakan disantap.
Laksa Tangerang terbuat dari mie tepung beras putih yang sudah pernah direbus, lalu ditaburi daun seledri, setelah itu mie itu diberi kuah kuning kental. Untuk melengkapi dapat ditambahkan opor ayam, telur rebus atau tahu.
Laksa Tangerang cukup populer di dalam kalangan rakyat Tangerang, Jakarta, hingga Bogor. Berkat kepopulerannya makanan ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah setempat.
Sementara itu, laksa Betawi biasanya berisi telur, ketupat, tauge pendek, daun kemangi, juga kucai. Ada juga yang menambahkan bihun kemudian perkedel.
Nah, untuk laksa Bogor punya cirikhas berbeda lagi. Kuahnya kental yang dimaksud berasal dari potongan oncom, dengan campuran ketupat, bihun, tauge panjang, suwiran daging ayam, udang, kemudian telur rebus. Biasanya dimakan dengan sambal cuka.
Laksa dalam Cibinong, Bogor bisa jadi menjadi salah satu rekomendasi kulineran di tempat Kota Hujan. Bahkan, ada yang digunakan cukup legendaris lantaran usianya sudah lebih banyak dari 70 tahun.
Hingga kini, laksa yang mana berdiri sejak tahun 1951 itu masih eksis di dalam tengah banyaknya makanan pop yang kekinian.
Nah, bagi pecinta kuliner laksa wajib mencoba nih cirikhas laksa Cibinong, Bogor. Meski tak se-familiar laksa Tangerang kemudian Betawi tidak ada ada salahnya mencoba cita rasa yang digunakan berbeda dari tempat lain. [*]