Home / Nasional / Takut Pecah Perang 2029, Jerman Siapkan Recana Darurat

Takut Pecah Perang 2029, Jerman Siapkan Recana Darurat

Takut Pecah Perang 2029, Jerman Siapkan Recana Darurat

Jakarta,REDAKSI17.COM – Jerman tengah mempersiapkan diri dengan memperbarui dokumen Kerangka Arahan untuk Pertahanan Keseluruhan. Hal ini merupakan antisipasi Jerman jika terjadi konflik yang menimbulkan perang pada Eropa tahun 2029 mendatang.

Dokumen setebal 67 halaman yang berisi perubahan struktural lengkap kehidupan sehari-hari bagi warga negara Jerman jika terjadi perang. Rencana hal itu lengkap mulai dari wajib militer, penjatahan, kemudian stasiun kereta bawah tanah diubah menjadi bunker.

Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser mengatakan negaranya perlu mempersenjatai diri dengan lebih lanjut lanjut baik dalam menghadapi agresi Rusia.

“Agresi Rusia sudah pernah sepenuhnya mengubah situasi keamanan dalam tempat Eropa – pertama kemudian juga terutama pada tempat antara mitra UE juga NATO timur kita seperti pada Negara-negara Baltik, tetapi juga lantaran ancaman hibrida seperti serangan siber, spionase, juga disinformasi di tempat tempat sini,” ujar Faeser dilansir CNN International, Minggu (9/6/2024).

Faeser juga mengatakan Jerman juga mempersiapkan langkah perlindungan dari otoritas keamanan negara hingga perlindungan warga sipil.

“Selain semua langkah perlindungan dari otoritas keamanan kita juga pencegahan serta pertahanan militer, oleh oleh sebab itu itu kita juga harus lebih lanjut besar memperkuat perlindungan sipil,” tambahnya.

Rencana masa perang Jerman yang dimaksud digunakan diperbarui muncul saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan ancaman keamanan berkelanjutan bagi Eropa. Perangnya pada dalam Ukraina telah lama terjadi memasuki tahun kedua, tanpa akhir yang tersebut pasti kemudian kegelisahan bahwa konflik yang mana disebut dapat meluas menjadi perang yang mana itu lebih besar tinggi luas yang digunakan melibatkan NATO.

Di lain sisi, Menteri Pertahanan Jerman Pistorius dikutip oleh surat kabar Der Spiegel mengatakan bahwa Jerman harus siap berperang pada tahun 2029.

“Kita tidaklah boleh percaya bahwa Putin akan berhenti di area area perbatasan Ukraina saat dia sudah sejauh itu,” ujar Pistorius, Rabu (5/6/2024).

Lebih detail, persiapan Jerman jika masa perang terjadi, wajib militer ke dalam tentara akan diberlakukan kembali kemudian pekerja terampil berusia di area area atas 18 tahun dapat diminta untuk bekerja di area tempat pekerjaan tertentu termasuk pada toko roti serta kantor pos – serta dicegah untuk berhenti dari pekerjaan mereka. Dokter, psikolog, perawat, serta dokter hewan juga dapat ditugaskan kembali dalam peran militer serta layanan sipil.

Jerman juga akan memberlakukan sistem penjatahan. Jika persediaan makanan menipis, pemerintah akan menimbun makanan untuk menyediakan warga negara dengan “satu makanan hangat sehari” untuk jangka waktu yang hal itu tiada disebutkan, menurut dokumen tersebut. Cadangan federal akan mencakup makanan seperti beras, kacang-kacangan, juga susu kental manis.

Sumber daya utama lainnya seperti bensin kemudian minyak juga dapat dijatah dengan kupon jika kelangkaan terjadi.

Dokumen yang disebut juga menguraikan langkah-langkah perlindungan sipil termasuk mengubah stasiun bawah tanah menjadi bunker darurat kemudian mempersiapkan rumah sakit untuk masuknya pasien.

Dokumen ‘rencana darurat’ Jerman juga memperingatkan bahwa rumah sakit dalam dalam Jerman harus bersiap untuk merawat beberapa jumlah total besar pasien dalam jangka waktu yang mana lama.

Ditambahkan pula bahwa, jika perang terjadi, penduduk Jerman tidaklah dapat mengandalkan bantuan yang dimaksud diberikan pemerintah, hal itu lantaran kemungkinan adanya kerusakan terjadi secara serentak pada dalam beberapa orang besar lokasi.

Oleh akibat itu, dikatakan bahwa warga sipil harus siap untuk membantu diri dia itu sendiri terlebih dahulu, serta memberikan bantuan kepada tetangga jika memungkinkan.

Adapun, media siaran serta digital Jerman akan diwajibkan oleh hukum untuk segera membagikan informasi penting dari pemerintah. Sebagai lembaga penyiaran negara Jerman, Deutsche Welle secara hukum berkewajiban untuk memberikan informasi kepada pemerintah mengenai waktu penyiaran untuk pengumuman undang-undang, peraturan, lalu pembaruan baru.

Dokumen itu juga menyatakan bahwa pihak berwenang akan memiliki kewenangan untuk mengevakuasi warga sipil ke daerah tertentu meskipun keluarga tidaklah boleh dipisahkan.

Sementara layanan cuaca Jerman diperkirakan akan terus beroperasi bahkan dalam keadaan darurat, pihak berwenang dapat melarang atau membatasi publikasi prakiraan cuaca.

Pada hari Rabu lalu, Menteri Pertahanan Jerman Pistorius seperti dikutip oleh surat kabar Der Spiegel mengatakan: “Kita harus siap berperang pada tahun 2029.”

“Kita bukan boleh percaya bahwa Putin akan berhenti dalam area perbatasan Ukraina ketika ia sudah bertindak sejauh itu,” tambahnya.

Demikian pula, suara-suara dari dalam pemerintahan Inggris sudah pernah terjadi menyatakan perlunya kesiapan perang. Mantan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada bulan Februari menyatakan bahwa “perang akan terjadi” pada Inggris pada akhir dekade ini, serta dia menyerukan penyetoran modal yang digunakan lebih lanjut lanjut besar di tempat tempat bidang pertahanan.

Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia sudah mengeluarkan beberapa peringatan paling keras kepada negara-negara Barat, mengingat beberapa sekutu Ukraina memberikan izin kepada Kyiv untuk menggunakan senjata merek itu untuk menyerang sasaran terbatas dalam dalam dalam wilayah Rusia.

Putin beberapa waktu lalu menggambarkan penyediaan persenjataan Barat sebagai “langkah yang tersebut sangat kritis kemudian berbahaya,” yang tersebut digunakan menurutnya dapat mengakibatkan Moskow mempersenjatai musuh-musuhnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *