Jakarta,REDAKSI17.COM – Para peneliti dibuat kebingungan dengan fenomena aneh yang mana terjadi dalam tempat Antartika. Sebab Hanyutan Angin Barat atau disebut Antarctic Circumpolar Current (ACC) saat ini mencapai puncak arus terkencang sepanjang masa, seiring dengan kenaikan temperatur Bumi.
ACC sendiri adalah arus air laut terbesar di tempat tempat dunia yang dimaksud arahnya bergerak searah jarum jam jika dilihat dari Kutub Selatan, dari arah barat ke timur di dalam tempat sekitar Antartika. Adapun, kekuatan arusnya setara dengan semua arus sungai yang digunakan ada pada muka Bumi.
Kekuatan arus ACC memang tercatat fluktuatif sejak 5,3 jt tahun lalu. ACC memegang peran penting, oleh sebab itu dinilai sebagai salah satu ‘penjaga’ temperatur Bumi tetap dingin.
Namun demikian, kencangnya ACC juga berdampak pada kekuatan angin yang dimaksud dimaksud semakin kuat. Bahkan hingga mencapai 40% dalam Kutub Selatan.
Meski peran ACC selama ini adalah menjaga suhu Bumi tetap dingin, tetapi arusnya yang mana terlalu kencang menciptakan energi berlebih. Alhasil, arus air yang mana itu dibawa angin kencang mampu berdampak pada es di area area ujung Kutub Selatan. “Jika Anda meninggalkan es batu dalam udara, butuh waktu tambahan lama untuk mencair,” kata seseorang peneliti, Dr Gisela Winckler, dalam pernyataan resminya. “Jika Anda meletakkan es batu di tempat area air hangat, proses mencairnya akan lebih banyak banyak cepat,” kata dia.
Peneliti ingin menyelidiki apakah angin yang mana tambahan lanjut kencang turut dipengaruhi pemanasan global akibat aktivitas manusia. Untuk menjawabnya, beberapa tim peneliti dari berbagai negara menelusuri sejarah ACC melalui inti sedimen yang tersebut itu terbenam pada dasar samudra.
Inti sedimen ini sulit dikumpulkan, sebab medannya menantang bagi para penyelam. Namun, para peneliti berhasil mengumpulkan beberapa sampel.
Dari situ diketahui bahwa ketika ACC tambahan besar lambat, partikel kecil mendominasi sedimen. Namun, ukurannya jadi lebih lanjut banyak besar ketika arus makin kencang.
Jutaan tahun lalu, ACC makin kuat ketika temperatur Bumi lebih banyak tinggi dingin. Namun, 800.000 tahun terakhir, ACC makin kuat ketika suhu Bumi memanas.