
Gus Yahya tidak ada memungkiri beberapa pengurus PBNU maupun aktivis NU memang ada yang digunakan terlibat, bahkan menjadi tim sukses kampanye resmi peserta pemilihan umum 2024. Namun, dia memastikan PBNU sudah memberlakukan kewajiban cuti dari kepengurusan politis tersebut.
“Jadi, PBNU tetap dalam posisi tidak ada terlibat dalam dukung-mendukung. Kami akan berusaha menjalankan peran meniru Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono X ini untuk menjaga kebersamaan masyarakat,” tegasnya.
Dia juga berunjuk rasa anggapan bahwa PBNU mengarahkan jajaran pengurus struktural organisasi itu untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, sebagaimana disampaikan cendekiawan NU, Nadirsyah Hosen.
![Prof Nadirsyah Hosen stau Gus Nadir. [Tangkapan layar/Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/18/59649-nadirsyah-hosen-stau-gus-nadir.jpg)
“Rais a’am (PBNU) serupa sekali tidak ada melakukan apa-apa, saya juga tidak. Jadi, kalau yang mana lain-lain kemudian terdorong oleh pernyataan yang dibuat oleh pihak lain terkait dengan ini, kemudian menyebabkan gerakan atau tindakan masing-masing, ya, kami mampu apa? Ya, silakan saja, akibat kami juga tiada akan menghalangi sepanjang tidaklah mengatasnamakan lembaga,” jelasnya.
Selain itu, Gus Yahya juga menegaskan bahwa pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, yang menyebut pengikut rais a’am kemudian ketua umum bergerak memenangkan Prabowo-Gibran sebagai imbas dari ucapan Nadirsyah Hosen, bukanlah arahan resmi dari PBNU.

“Itu arahan pribadi (Gus Ipul). Walaupun saya sendiri kalau secara pribadi, kalau kepada sekjen ini sami’na wa atho’na (patuh); tetapi itu arahan pribadi beliau, bukan resmi dari PBNU, tidak ada atas nama organisasi,” kata Gus Yahya.
Dia pun mempersilakan seluruh warga NU untuk menyampaikan aspirasi masing-masing. Namun, tegasnya lagi, secara organisasi PBNU tetap memegang teguh pendirian dalam posisi netral pada pemilihan umum 2024.
“Monggo, silakan saja, semua orang kan boleh menyampaikan aspirasi masing-masing. PBNU mau menyerukan apalagi? Kami sudah mengumumkan sejak awal, bahwa secara organisasi, PBNU tidaklah terlibat; tetapi secara pribadi-pribadi silakan,” ujar Gus Yahya.