Jakarta,REDAKSI17.COM – Otak manusia paling fleksibel saat masa-masa awal kehidupan. Pada masa yang mana dimaksud sering disebut sebagai ‘golden age’ ini, otak anak paling mudah menyerap segala informasi yang mana mana ada dalam area sekelilingnya.
Karena itu, jika ingin miliki anak yang digunakan cerdas, banyak ahli menyarankan orang tua untuk benar-benar menstimulasi anak pada masa awal pertumbuhan. Sebab, kecerdasan emosional, keterampilan sosial, juga kapasitas kognitif-linguistik yang tersebut digunakan muncul pada tahun-tahun awal merupakan faktor penting yang mana hal tersebut dapat memengaruhi kesuksesan pada sekolah lalu di area dalam tempat kerja pada masa depan.
Menurut para ahli, ternyata ada kegiatan yang tersebut hal tersebut dapat membantu kecerdasan anak, mulai dari membaca hingga berolahraga.
Ahli saraf dalam Universitas Eastern Finlandia menghabiskan dua tahun untuk mempelajari 504 anak-anak berusia antara 6 kemudian 9 tahun, dalam sebuah studi peer-review yang digunakan mana baru-baru ini diterbitkan. Anak-anak yang tersebut menghabiskan tambahan banyak waktu membaca lalu berpartisipasi dalam tim olahraga mengembangkan keterampilan berpikir yang dimaksud itu lebih tinggi lanjut baik dibandingkan dia yang mana fokus pada aktivitas lain, mulai dari komputer tanpa pengawasan hingga permainan bebas yang digunakan digunakan tiada terstruktur, demikian temuan para peneliti.
![]() |
Studi itu juga menemukan bahwa hasil terbaik diperoleh anak-anak yang dimaksud dimaksud bergerak dalam kegiatan olahraga, suka membaca, serta mengonsumsi makanan sehat.
“Peningkatan kualitas pola makan serta peningkatan olahraga serta membaca dikaitkan dengan peningkatan kemampuan kognitif,” tulis para ilmuwan saraf.
Salah satu temuan penting dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas fisik terstruktur, seperti olahraga, dapat meningkatkan keterampilan otak anak-anak. Temuan ini didasarkan pada penelitian sebelumnya, yang mana yang disebut menunjukkan hubungan jelas antara peningkatan aktivitas fisik lalu peningkatan fungsi otak, termasuk memori kemudian kemampuan belajar.
Menurut National Institutes of Health, anak-anak yang dimaksud melakukan olahraga seringkali mempunyai kepercayaan diri yang mana itu lebih lanjut lanjut tinggi juga tingkat kecemasan serta depresi yang dimaksud dimaksud lebih besar lanjut rendah dibandingkan teman-temannya. Secara khusus, olahraga beregu memacu peningkatan kesehatan mental dengan memadukan aktivitas fisik dengan hubungan sosial.
Bermain video games serta membaca buku
Sementara itu, temuan sebuah penelitian pada area Universitas Cambridge pada awal 2023 menemukan bahwa membaca untuk hobi ternyata berhubungan dengan kesehatan mental, kreativitas, serta keterampilan berpikir yang dimaksud tambahan baik pada anak-anak.
Anak-anak yang mana tambahan banyak sering membaca mendapat skor tes kognitif tambahan tinggi tinggi dibandingkan anak-anak yang digunakan mengganti waktu membaca merekan itu dengan bermain handphone atau komputer, menurut penelitian sebelumnya yang mana diimplementasikan oleh Cincinnati Children’s Hospital.
Namun, bermain video game dalam handphone atau layar komputer tak selalu buruk. Video game menawarkan beberapa manfaat bagi perkembangan anak-anak, meningkatkan daya ingat, kesadaran spasial serta – jika dimainkan dalam kelompok – keterampilan sosial, kata American Psychological Association.