Jakarta,REDAKSI17.COM – Presiden Joko Widodo resmi meluncurkan program insentif untuk pembelian rumah. Bentuk insentif yang dimaksud diberikan adalah pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kemudian bantuan administratif bagi perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah senilai Rp 4 juta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut program ini dijalani untuk menggalakkan pertumbuhan sektor properti yang dimaksud mengalami perlambatan.
“Dalam rapat lanjutan terkait PPN untuk perumahan, utamanya untuk dorong sektor perumahan yang mana digunakan PDB-nya (Produk Domestik Bruto) rendah, turun 0,67%, dan juga juga pengerjaan 2,7%,” kata Airlangga usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di dalam tempat Istana Kepresidenan, dikutip pada Minggu (29/10/2023).
Arilangga berkata sektor perumahan selama ini berkontribusi sebesar 14-16% terhadap PDB. Jumlah tenaga kerja di dalam dalam sektor perumahan mencapai 13,8 jt orang juga juga berkontribusi terhadap pajak mencapai 9,3% kemudian Pendapatan Asli Daerah (PAD) senilai 31,9%.
 Foto: REUTERS/Willy KurniawanA worker mixes cement at a housing project in Tajur Halang neighbourhood, south of Jakarta, Indonesia, July 16, 2018. Picture taken July 16, 2018. REUTERS/Willy Kurniawan |
“Tadi pak Presiden mengajukan permohonan agar dijalankan program PPN ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah atau properti di area area bawah 2 miliar ini akan berlaku PPN 100%,” kata Airlangga.
Airlangga menjelaskan aturan ini berlaku sampai akhir tahun 2024. Nilai insentif, kata dia, akan berkurang pada 2024.
“Sesudah bulan Juni 50% ditanggung pemerintah,” kata Airlangga.
Selain itu Pemerintah juga akan memberikan bantuan administratif bagi perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar Rp 4 jt hingga tahun 2024. Bantuan administratif akan meliputi Bea Perolehan Hak atas Tanah kemudian Bangunan (BPHTB) kemudian juga sebagainya.
“Kira-kira cost administrasi termasuk BPHTB kemudian lain-lain itu 13,3 jt pemerintahan akan kontribusi 4 jt ini akan sampai tahun 2024,” kata dia.
Selain menggerakkan sektor properti, Airlangga berharap pemberian insentif ini dapat mengurangi permasalahan kekurangan perumahan hingga 12,1 jt unit.
“Diharapkan bisa jadi semata menyelesaikan baklog,” ujar dia.
